Kamis, 18 Desember 2008

SAP penyuluhan


SAP PENYULUHAN

PENCEGAHAN TOXOPLASMOSIS

I. Latar Belakang

Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh toxoplasma gondii . toxoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan perjalanan dapat akut atau menahun , simtomatik maupun asimtomatik ( buku ilmu penyakit dalam edisi III : 1996 )

Di Indonesia prevalensi zat anti T . gondii yang positif pada manusia berkisar antara 2% dan 63% . pada umumya prevalensi zat anti yang positif meningkat dengan umur , tidak ada perbedaan antara wanita dan pria .Didataran tinggi prevalensi lebih rendah , sedangkan didaerah tropic prevalensinya lebih tinggi . Keadaan toxoplasmosis disuatu daerah dipengaruhi oleh banyak factor seperti kebiasaan makan daging yang kurang matang ,binatang – binatang seperti kucing , tikus burung yang dianggap sebagai hospes perantara.

Toxoplasmosis yang tidak dideteksi secara dini dan tidak ditangani serius dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut yang lebih berbahaya seperti meningitis , abortus pada janin bahkan sampai nmenyebabkan kebutaan.

Oleh karena itu perawat sebagai bagian dari pelayanan kesehatan mempunyai peran yang penting dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga berkontribusi dalam meminimalkan kemungkinan timbulnya komplikasi

Berdasarkan fenomena tersebut penyaji merasa tertarik untuk memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat di desa Belakang Balok dalam rangka pencegahan toxoplasmosis

II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah dilakukan penyuluhan didesa belakang balok ,audiens dapat memahami tentang cara – cara pencegahan toxoplasmosis

III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah mengikuti penyuluhan ini audiens dapat menjelaskan pengertian toxoplasmosis , audiens dapat menjelaskan etiologi toxoplasmosis ,audiens dapat menjelaskan cara – cara pencegahan toxoplasmosis , dan menjelaskan bahaya toxoplasmosis

IV. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topic : penyuluhan pencegahan toxoplasmosis

2. Sasaran : masyarakat desa Belakang Balok

3. Metode : ceramah Tanya jawab ( CTJ )

4. Media dan alat : leaflet , papan tulis , spidol

5 Waktu dan tempat : jum’at ,3 januari 2009 .

jam 08 00 WIB – selesai

Balai Musyawarah Desa Belakang Balok

5. Pengorganisasian : penyaji : adelina nazwar

Fasilitator : kepala desa dan kepala puskemas

moderator : adelina nazwar

6. Setting tempat

1. kegiatan penyuluhan

No

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan audiens

waktu

1.

Kegiatan penyuluhan toxoplasmosis ini adalah :

Tahap pembukaan

1.1 moderator membuka acara dan memberi salam

1.2 perkenalan

1.3 menjelaskan tujuan penyuluhan

1.4 memberikan kesempatan bertanya

Menjawab salam ,mendegarkan, bertanya

5 menit

2

Tahap pelaksanaan

2.1 menggalali pengetahuan klien tentang toxoplasmosis

2.2 memberikan reinforsemen positif

2.3 menjelaskan definisi toxoplasmosis

2.4 menjelaskan etiologi toxoplasmosis

2.5 menjelaskan cara pencegahan toxoplasmosis

2.6 menjelaskan bahaya toxoplasmosis

2.7 memberikan kesempatan toxoplasmosis

2.8 memberikan kesempatan bertanya

Menjawab pertanyaan ,mendengar memberikan persepsi tentang toxoplasmosis ,bertanya

30 menit

3

Tahap penutup

3.1 penyaji menyimpulkan materi Tentang pencegahan toxoplasmosis

3.2 moderator menutup acara dan mengucapkan salam

Mendengar ,menjawab salam

5 menit

II. Uraian Tugas

1. tugas moderator

a. membuka acara

b. menjelaskan tujuan penyuluhan dan mengatur jalan nya acara penyuluhan

c. menutupkan acara

2. tugas penyaji

a. menggali pengetahuan audiens

b. menjelaskan pokok bahasan penyuluhan

c. membuat criteria evaluasi

d. bertanya pada audiens

e. menyimpulkan materi

III. Criteria Evaluasi

1. evaluasi struktur

a. 100% audiens dapat mengikuti penyuluhan

b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan

c. Peran dan tugas masyarakat sesuai perencanaan

2. evaluasi proses

a. pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

b. audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir

c. audiens berperan aktif selam penyuluhan

3. evaluasi hasil

a. minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan definisi toxoplasma denagn bahas asendiri

b. minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan etiologitoxoplasma denagn bahas asendiri

c. minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan 5 dari 8 cara pencegahan toxoplasma denagn bahas asendiri

d. minimal 60% audiens dapat mengikuti penyuluhan dan dapat menjelaskan 2 dari 5 bahaya toxoplasma denagn bahas asendiri


Rabu, 17 Desember 2008


PROSES KEPERAWATAN JIWA

PENDAHULUAN

Keperawatan jiwa adalah area spesialistik dalam praktek keperawatan, menggunakan teori prilaku sebagai ilmunya dan menggunakan diri sebagai alatnya

Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang melibatkan hubungan kerja sama antar perawat dengan klien keluarga dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal

ASUHAN KEPERAWATAN

Proses Perawatan

Prose keperawatan

Terlaksananya asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan masalah klien sehingga mutu pelayanan keperawatan menjadi optimal

PENGERTIAN

Metodologi pemberian asuhan / pelayanan keperawatan

Merupakan pendekatan problem solving

Pendekatan sesuai dengan metode ilmiah

Terdiri dari Proses : Mengkaji, merumuskan diagnosa perawatan, merencanakan tindakan, melakukan tindakan perawatan, mengevaluasi dan rencana tindak lanjut

Manfaat proses perawatan

Bagi perawat

Meningkatkan otonomi, percaya diri dalam memberikan asuhan keperawatan

Tersedia pola pikir / kerja yang logis/ ilmiah/sistematis dan terorganisir

Memenuhi aspek tanggung jawab dan tanggung gugat

Sarana desiminasi iptek perawatan

Pengembangan karir melalui pola pikir penelitian

Bagi klien

Asuhan bermutu dan ilmiah

Partisipasi klien meningkat

Terhindar dari mal praktek

Komponen dan langkah langkah proses keperawatan jiwa

A

PENGKAJIAN

Mengumpulkan Data

Analisa data

Daftar masalah

Pohon Masalah

B

DX KEPERAWATAN

Merumuskan diagnosa perawatan sesuai prioritas

C

INTERVENSI

Membuat rencana perawatan

Membuat Starategi komunikasi Pelaksanaan tindakan perawatan

D

IMPLEMENTASI

Melakukan tindakan perawatan sesuai SP

E

EVALUASI

Mengevaluasi dan tindak lanjut

PENGKAJIAN

Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses perawatan

Kegiatan : Mengumpulkan data, menganalisa data, membuat daftar masalah perawatan dan pohon masalah

Tujuan : Mengidentifikasi data status kesehatan klien sebagai dasar perumusan masalah perawatan klien

Metode : Wawancara( anamnesa), Observasi ( evaluasi psikiatris ), pemeriksaan fisik dan diagnostik

Pendokumentasian dalam format yang ditentukan baik data objektif maupun subjektif

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

Pengumpulan Data

Perumusan kebutuhan atau masalah klien.

PENGELOMPOKKAN DATA

Data Objektif melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat.

Data Subjektif didapat melalui wawancara perawat dengan klien dan keluarga.

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Tahap awal pengkajian, perawat melakukan perkenalan dengan menyebutkan nama/panggilan perawat dan nama/panggilan klien

Kontrak dengan klien ( tujuan, waktu, tempat pertemuan dan topik yang akan dibicarakan).

Pengkajian

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial klien

Umur

Tanggal pengkajian

No. MR

Alamat lengkap

Informan

II. ALASAN MASUK

Apa yang menyebabkan klien atau keluarga datang ke RS saat ini.

Apa yang sudah dilakukan keluarga dalam mengatasi masalah ini.

Bagaimana hasilnya ?

Contoh :

Klien datang ke RSJ. Prof. HB Saanin Padang diantar oleh keluarga dengan keluhan sejak 4 hari yll mengamuk dirumah , memukul orang tua, suka memaksakan kehendak, merusak alat RT, dll, Keluarga mencoba mengatasinya dengan membujuk klien namun tidak berhasil dan klien tambah menjadi gelisah

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?

2. Bila ya bagaimana hasil pengobatan sebelumnya?

- Berhasil

- Kurang berhasil

- Tidak berhasil.

3. Apakah klien pernah melakukan atau mengalami atau menyaksikan penganiayaan fisik, seksual, penolakan dari lingkungan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal?

Tulis usia klien pada saat kejadian.

Beri penjelasan singkat tentang kejadian yang dialami klien.

Contoh :

1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, dimana klien sakit sejak tahun 2000, rawat sekarang merupakan rawat yang ke 4 bagi klien

2. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien tidak teratur minum obatKliendirawat pertama tahun 2000 dirawat selama 1 bulan, obat cpz100 Mg 1x1, HLP 3x2,5 mg pulang atas izin dokter, dirumah teratur minum obat selama 3 bln, klien putus obat karena merasa sudah sembuh, klien dirawat ke2 th........... dst

3Klien pernah melakukan kekerasan yaitu memukul ayahnya, dan klien sering menjadi saksi kekerasan ayah pada ibunya, tapi klien tidak pernah menerima, melakukan, saksi kekerasan seksual, kriminal, KDRT dan penolakan dalam keluarga.

4. Apakah ada anggota keluarga lainnya yang mengalami gangguan jiwa.

Kalau ya tanyakan hub. Keluarga dengan anggota keluarga tersebut, gejala yang dialaminya dan riwayat pengobatannya

5. Apa pengalaman yang tidak menyenangkan yang pernah dialami klien pada masa lalu (kegagalan/perpisahan, kehilangan / kematian/ trauma selama tumbuh kembang.

Masalah keperawatan :

Respon pasca trauma

Sindroma trauma perkosaan

Resiko Prilaku kekerasan

Resiko Bunuh diri

Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan proses keluarga

Ketidak efektifan penatalaksanaan program terapi

Contoh :

Klien mengatakan ada anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa, yaitu paman klien yang paling tua, paman klien pernah dirawat satu kali di RSJ, pulang lari dan sampai saat ini tidak pernah konsul lagi karena tidak ada keluarga yang berani membawa klien ke RS.

Masalah Keperawatan :

Ketidak efektifan koping keluarga: Ketidak mampuan

Ketidak efektifan koping keluarga: Penurunan

Koping keluarga: Potensial pertumbuhan

Contoh :

Klien mengatakan pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah klien ditinggalkan oleh ibunya bersama neneknya, klien dibesarkan oleh neneknya dikampung selama 10 tahun dan klien mengatakan selama itulah klien merasa sangat tertekan karena neneknya bersifat otoriter

Masalah keperawatan :

Gangguan Pertumbuhan dan perkembangan

Gangguan proses keluarga

Respon pasca trauma

Sindroma trauma perkosaan

Berduka disfungsional

IV. FISIK

Ukur dan observasi TTV

Ukur TB dan BB

Jelaskan keluhan fisik yang dirasakan klien.

Kaji lebih lanjut system dan fungsi organ.

Masalah keperawatan :

Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Kerusakan integritas kulit

Perubahan volume cairan

Perubahan eliminasi feses, dll.

V. PSIKOSOSIAL

  1. Genogram
  1. Buatlah genogram minimal 3 generasi yang dapat menggambarkan hub. Klien dengan keluarga.
  2. Jelaskan masalah yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh.

Masalah Keperawatan:

Ketidak efektifan koping keluarga: Ketidak mampuan

Ketidak efektifan koping keluarga: Penurunan

Koping keluarga: Potensial pertumbuhan

2. KONSEP DIRI

a. Gambaran diri

Tanyakan persepsi klien terhadap bentuk tubuhnya, bagian tubuh yang disukai dan tidak disukai.

b. Identitas diri

Tanyakan tentang status dan posisi klien sebelum dirawat.

Kepuasan klien terhadap status dan posisinya.

Kepuasan klien sebagai laki-laki atau permpuan

c.Peran diriss

Tanyakan tugas/peran yang diemban dalam keluarga/kelompok/ masyarakat.

Kemampuan klien dalam melaksanakan tugas tersebut.

d.Ideal diri :

Harapan klien terhadap tubuh, posisi, status dan peran.

Harapan klien terhadap lingkungan.

Harapan klien terhadap penyakitnya.

e.Harga diri

Tanyakan hub. Klien dengan orang lain.

Penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri dan kehidupannya.

Contoh :

a.Klien mengatakan suka dengan bentuk tubuhnya,diantara anggota tubuhnya tidak ada yang diistimewakan

b.Klien mengatakan tidak puas sebagai laki-laki karena tidak mampu membantu keluarganya, klien juga merasa tidak puas dengan posisinya sebagai anak bungsu karena selalu dimanjakan.

c. Klien mengatakan dirumah berperan sebagai anak yang membantu perekonomian kel, semenjak sakit klien merasa tidak mampu lagi menjalankan perannya.

d.Klien ingin sekali jadi seorang penyanyi, karena kien pandai bernyanyi, kalau ia sudah sembuh nanti ia ingin pergi ke Jakarta untuk menjadi seorang penyanyi. Harapan klien thp penyakitnya supaya cepat sembuh dan diterima dimsyarakat

e.Klien mengatakan semenjak klien sakit, klien merasa tidak percaya diri , klien mengatakan dirinya orang bodoh dan sudah dibuang kel, klien juga merasa malu dan minder untuk bergaul lagi karena takut orang lain tidak bisa menerima keadaan dirinya. Klien terlihat sedih dan kecewa waktu menceritakannya.

Masalah Keperawatan:

Gangguan citra tubuh.

Gangguan identitas diri

Gangguan Harga diri

Harga diri rendah kronis

Harga diri rendah situasional

3. HUBUNGAN SOSIAL

Orang yang berarti dalam hidupnya.

Peran serta klien dalam kegiatan kelompok / masyarakat.

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain (sebelum dirawat dan selama dirawat.

Contoh :

Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya dan ayahnya.

Klien dirumah tidak pernah ikut kegiatan yang diadakan oleh masyarakat.

Klien jarang bergaul dengan masyarakat karena klien merasa oranglain mengatakannya orang gila . Selama di RS Klien juga malas bergaul dengan temannya karena dia merasa malu dan minder bergaul dengan teman-temannya karena takut dihina dan ditertawakan.

MasalahKeperawatan:

Hambatan komunikasi

Hambatan komunikasi verbal

Hambatan interaksi sosial

Isolasi sosial.

4. SPIRITUAL

Nilai dan keyakinan :

Ø Pandangan dan keyakinan terhadap gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama.

Ø Pandangan masyarakat setempat tentang gangguan jiwa.

Kegiatan Ibadah :

Ø Kegiatan ibadah dirumah secara individu dan kelompok.

Ø Pendapat klien/ keluarga tentang kegiatan ibadah

Contoh:

Klien mengatakan menganut agama islam, klien percaya penyakitnya merupakan ujian dari tuhan

Kegiatan ibadah sebelum sakit klien rajin sholat lima waktu dan rajin wirit di mesjid

Setelah sakit klien jarang sholat, klien mengatakan tidak sholat karena sering diganggu temannya, klien merasa berdosa dengan keadaan itu.

Masalah keperawatan:

- Distress Spiritual1. Penampilan

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Kerapian berpakaian

Penggunaan pakaian

Cara berpakaia

Masalah Keperawatan :

Sindroma Defisit Perawatan diri : .....(uraikan)

Contoh :

Klien terlihat berpakaian tidak sesuai karena singlet dipakai dibagian luar dan klien mengatakan ia senang berpakaian seperti itu.

STATUS MENTAL

2. Pembicaraan

- Bicara cepat, keras, gagap, membisu, apatis atau lambat.

- Tidak mampu memulai pembicaraan

- Inkoherensi

- Jelaskan.....

3.Aktivitas Motorik

Lesu, tegang,gelisah, agitasi,tik, grimasem,

tremor,konfulsif

Jelaskan.......

CONTOH :

2.Pembicaraan :

Klien terlihat bicara cepat ,keras ,gagap, apatis, lambat, membisu atau inkoherenak jelas, klien tidak mampu memulai pembicaraan.

Masalah Keperawatan :

Hambatan komunikasi

Hambatan komunikasi verbal

3.Aktivitas Motorik

Klien terlihat gelisah, mondar mandir di ruangan, tangan tremor, klien tidak mampu melakukan aktivitas ruangan, seperti menyapu, dll. Klien mengatakan merasa tidak sanggup beraktivitas karena susah mengendalikan tangannya yang tremor.

Masalah Perawatan

Resiko tinggi cedera

Intoleransi aktivitas

Kerusakan mobilitas fisik

4. Alam Perasaan

- Sedih, putus asa, gembira yang berlebihan

- Ketakutan

- Khawatir

5. Afek

Datar

Tumpul

Labil

Tidak sesuai

Contoh :

Alam Perasaan :

Klien mengatakan merasa sedih dengan dirinya yang selalu dicemoohkan orang, klien mengatakan merasa tidak sanggup lagi hidup seperti ini, rasanya ia ingin mati saja. Klien terlihat sedih waktu menceritakan masalahnya.

Masalah Keperawatan :

- Resiko tinggi cedera

- Anxietas/ketakutan/ keputusasaan/ ketidakberdayaan

- Resiko Prilaku Kekerasan / Resiko Bunuh Diri

AFEK :

Emosi klien terlihat labil, mudah marah, jika ditanya mengenai keluarganya dia langsung menunjukan ketidaksukaannya pada perawat dan klien selalu menjawab dengan ketus

Masalah Keperawatan :

Resiko cedera

Hambatan komunikasi

Hambatan komunikasi verbal

6. Interaksi selama wawancara

Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung.

- Kontak mata kurang

- Defensif

- Curiga

7. Persepsi

Jenis-jenis halusinasi

Isi halusinasi

Frekuensi halusinasi

Waktu munculnya

Gejala yang tampak pada klien

perasaan klien terhadap halusinasinya

Contoh

Interaksi selama wawancara

Klien terlihat mudah tersinggung, suka mempertahankan pendapat, selalu menunjukan sikap curiga dan terlihat bermusuhan. Klien mengatakan tidak suka urusannya diatur oleh orang lain.

Masalah keperawatan :

Hambatan komunikasi

Hambatan interaksi social

Resiko Prilaku kekerasan.

Persepsi:

Klien mengatakan mendengar suara orang yang menyuruhnya memukul orang yang mendekatinya. Suara itu muncul 3-5 x sehari, lebih sering muncul saat klien sendiri, bila suara itu muncul klien pergi saja dari tempat duduknya.Klien merasa benci sekali dengan suara tersebut. Klien sering terlihat bicara sendiri dan mondar-mandir.

Masalah Keperawatan :

GSP : Hallusinasi………..

8.Proses pikir

Sirkumstansial

Tangensial

Kehilangan Asosiasi

Fligh of Ideas

Blocking

Perseverasi

9.Isi pikir

Obsesi

Phobia

Hipokondria

Depersonalisasi

Ide yang terkait

Pikiran Magis

Waham

- Agama

- Somatik

- Kebesaran

- Curiga

- Nihilistik

Waham yang Bizar

Sisip pikir

Siar pikir

Kontrol pikir

Contoh :

Proses Pikir

Klien terlihat pembicaraannya sering melompat-lompat dari satu topik ke topik lain, kadang-kadang pembicaraan klien terhenti tiba-tiba.

Masalah Keperawatan:

Gangguan proses pikir.

Isi Pikir

Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang aktor, ia sering bernyanyi bersama Slank, kasetnya sudah banyak yang beredar, ucapan ini sering diungkapkan klien pada saat interksi dengan perawat.

Masalah Keperawatan :

Gangguan Proses pikir : Waham

………

10.Tingkat Kesadaran

Bingung

Sedasi

Stupor

Orientasi waktu, tempat dan orang

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendekss

Gangguan daya ingat saat ini

Konfabulasi

Contoh

Tingkat Kesadaran

Klien terlihat bingung, tidak mampu mengingat waktu, tempat dan orang. Contoh : klien mengatakan saat ini ia tinggal di hotel,hari ini adalah minggu (sebenarnya hari Rabu)

Masalah Keperawatan

Gangguan proses pikir

Resiko cedera

Memori

Klien mengatakan tidak ingat lagi dimana ia sekolah SMA, tidak ingat lagi dengan kegiatan 2 hari yang lalu dan tidak ingat juga apakah ia sudah mandi atau belum hari ini.

Masalah Keperawatan:

- Gangguan proses pikir

12.Tingkat Kosentrasi dan berhitung

Mudah dialihkan

Tidak mampu berkonsentrasi

Tidak mampu berhitung

Contoh

Klien mengatakan sering lupa meletakkan uangnya, jika ditanya 4 + 3 = 5,Klien tidak mampu mengulang lagi pertanyaan yang baru diajukan oleh perawat.

Masalah Keperawatan:

Gangguan proses piker

13. Kemampuan penilaian

Klien tidak mampu mengambil keputusan walaupun dibantu oleh perawat. Seperti : Waktu ditanya apakah klien cuci tangan dulu sebelum makan atau makan dulu baru cuci tangan. Klien menjawab makan dulu.

Masalah keperawatan :

Gangguan Proses pikir

Gangguan kemampuan penilaian ringan

Gangguan kemampuan penilaian bermakna

14.Daya Tilik Diri

Mengingkari penyakit yang dideritanya

Menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Contoh :

Klien mengatakan ia tidak sakit jiwa tapi adalah orang tuanya, karena orang tuanyalah yang mengantarkan klien kesini untuk diasingkan dari mereka.

Masalah Keperawatan:

Gangguan proses pikir

Ketidakefektifan penatalaksanaan Program terapeutik.

Ketidakpatuhan

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, jumlah, variasi, macam (suka/tidak suka/pantang) dan cara makan.

Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat makan.

Apakah klien melakukannya dengan bantuan minimal atau total.

Masalah keperawatan:

- Perubahan Nutrisi : kurang dari keb. Tubuh.

- Perubahan Nutrisi : lebih dari keb. Tubuh

2. BAB/BAK

Pergi menggunakan dan membersihkan wc

Membersihkan diri dan merapikan pakaian

Apakah klien melakukannya dengan bantuan minimal atau total

Masalah keperawatan :

- Perubahan pola eliminasi urine

- Perubahan pola eliminasi urine

3. MANDI

Frekuensi mandi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, cukur.

- Kebersihan tubuh dan bau badan

- Apakah klien melakukannya dengan bantuan minimal atau total.

Masalah keperawatan :

Gangguan pemeliharaan kesehatan

4. BERPAKAIAN

Kemampuan dalam mengambil, memilih dan mengenakan Pakaian dan alas kaki serta menyimpan pakaian.

Penampilan dan dandanan klien.

Frekuensi ganti pakaian

Apakah klien melakukannya dengan bantuan minimal atau total.

Masalah keperawatan :

Gangguan pemeliharaan kesehatan .

5. ISTIRAHAT DAN TIDUR

Lama dan waktu tidur siang/malam

Persiapan sebelum tidur

Kegiatan sesudah tidur

Masalah keperawatan :

Gangguan pola tidur

6. PENGGUNAAN OBAT

Frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara

Reaksi obat

Apakah klien melakukannya dengan bantuan minimal atau total

Masalah keperawatan:

Ketidakefektifan penatalaksanaan Program terapeutik.

Ketidakpatuhan

7. Pemeliharaan Kesehatan

Apa, kapan, bagaimana dan kemana, perawatan dan pengobatan lanjut.

- Siapa sistem pendukung yang dimiliki dan cara penggunaannya.

Masalah keperawatan :

- Konflik pengambilan keputusan

- Prilaku mencari bantuan kesehatan

8. KEGIATAN DI DALAM RUMAH

Merencanakan, mengolah dan menyajikan makanan.

Merapikan rumah

Mencuci pakaian sendiri

Mengatur kebutuhan biaya hidup sehari-hari.

Masalah keperawatan :

- Perubahan pemeliharaan kesehatan

- Prilaku mencari bantuan kesehatan

9. KEGIATAN DILUAR RUMAH

Belanja untuk keperluan sehari-hari.

Penggunaan transportasi

Kegiatan lain yang dilakukan klien diluar rumah

Masalah keperawatan :

Prilaku mencari bantuan kesehatan

VIII. MEKANISME KOPING

Koping Adaptif :

- Bicara dengan orang lain

- Mampu menyelesaikan masalah

- Teknik relaksasi

- Aktivitas konstruktif

- Olah raga, dll.

Contoh :

Klien mengatakan kalau ada masalah ia selalu marah-marah sampai memukul orang itu.

Koping Maladaptif :

- Minum alkohol

- Reaksi lambat/berlebih

- Bekerja berlebihan

- Menghindar

- Mencederai diri,dll.

Masalah keperawatan :

  • Ketidakefektifan Koping individual

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

Masalah dengan dukungan kelompok

Masalah berhubungan dengan lingkungan

Masalah dengan pendidikan

Masalah dengan pekerjaan

Masalah dengan perumahan

Masalah ekonomi

Masalah dengan pelayanan kesehatan.

Masalah keperawatan :

Isolasi social

Hambatan interaksi social.

Gangguan konsep diri

Ketidakmampuan / ketidakberdayaan

Gangguan pemeliharaan kesehatan

Prilaku sehat

Konflik peran orang tua

X. PENGETAHUAN

Wawancara tentang :

- Penyakit jiwa

- Sistim pendukung

- Faktor predisposisi

- Penyakit fisik

- Obat-obatan

Masalah keperawatan :

Kurang pengetahuan

Ketidakefektifan penatalaksanaan Program terapeutik.

Ketidakpatuhan

XI. ASPEK MEDIS

- Diagnosa medis

- Obat-obatan saat ini

Pada akhir pengkajian, tulis tempat dan tanggal pengkajian serta tanda tangan dan nama jelas

Contoh :s

Padang, April 2008

Perawat

Ns.Taufik Hidayat, S.Kep

---------------------------

CONTOH
ANALISA DATA

DATA MASALAH

GPS: Hallusinasi Pendengara

DS : Klien mengatakan sering mendengar

suara suara

Klien mengatakan suara itu

menyuruhnya membunuh ibunya

Klien mengatakan suara itu datang

tengah malam. Kira 4-6x perhari

DO :Klien tampak bicara bicara sendiri

Kadang 2 tampak ketawa sendiri

DS : dst……………….

DO : ………………

DAFTAR MASALAH

Disusun sesuai jumlah masalah hasil analisa

Rumusan baku masalah

Aktual

Label

Gangguan

Perubahan

Kerusakan

Defisit

Tidak berlabel : Ketidakberdayaan dll

Resiko : resiko....

Potensial : Potensial.......

POHON MASALAH

Pohon masalah merupakan rangkaian sebab akibat dari masalah yang ditemukan

Cara menyusun pohon masalah

Tetapkan masalah utama : Core problem

Penyebab : Causa

Akibat : Effect

Seluruh panah keatas atau kesamping

Cara menetapkan masalah utama

Masalah Aktual

Berkaitan dengan keluhan utama/ alasan masuk

Masalah paling membahayakan jiwa

Masalah paling dominan

Masalah Here and now/ dirasakan saat ini

Contoh Pohon Masalah

Resiko prilaku kekerasan

Cp GPS : Halusinasi... Defisit

perawatan diri

Isolasi sosial

Harga diri rendah

PERUMUSAN DX KEPERAWATAN

Diagnosa perawatan dirumuskan diagnosa tunggal sesuai standar NANDA

Diagnosa diprioritaskan berdasarkan :

Fokus pada masalah utama

Fokus pada ancaman kehidupan

Fokus pada akibat masalah utama

Fokus pada kebutuhan

RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

DX Keperawatan

Tujuan umum dan tujuan khusus

Kriteria evaluasi

Intervensi ( SP )

Rasional (untuk perawat klinik tidak perlu ada )

SP ( STRATEGI PELAKSANAAN )

  1. Proses Keperawatan

Kondisi klien :……………………………………………………………………

(Pertemuan I : Menggabungkan Data Subjektif dan objektif yang mendukung diagnosa).

(Pertemuan II, dst : data tentang perkembangan kesehatan klien).

Diagnosa Keperawatan : …………………………………………………………

(Diagnosa yang ditegakkan sesuai dengan masalah klien saat itu)

Tujuan khusus : …………………………………………………………………

(Tujuan yang direncanakan untuk diimplementasikan)

Tindakan Keperawatan : ………………………………………………………

(sesuai dengan SP keberapa yang direncanakan)

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ( Berupa kalimat yang dibuat dalam bentuk operasional

Fase Orientasi

Salam Terapeutik :………………………………………………………

(Pertemuan I : Perkenalan antara perawat dengan klien)

(Pertemuan II, dst : Mengucapkan salam)

Evaluasi / Validasi :………………………………………………………

(Pertemuan I : Berisi kajian tentang keluhan/alasan pasien meminta pertolongan)

(Pertemuan II, dst : Menanyakan perasaan pasien dan mengevaluasi kembali topik sebelumnya)

(Pertemuan terakhir : berfokus pada semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan, kemampuan yang telah dimiliki klien, jadwal kegiatan RS yang dapat dilakukan dirumah.)

Kontrak

Topik : (Hal yang akan dibicarakan sesuai dengan TUK saat itu)

Waktu : (Alokasi waktu yang disepakati selama interaksi)

Tempat : (Tempat dilaksanakannya interaksi sesuai kesepakatan)

Fase Kerja :

(Berisi berbagai tindakan keperawatan yang direncanakan sesuai dengan TUK)

Fase Terminasi :

Evaluasi Subjektif :(menanyakan perasaan pasien setelah interaksi)

Evaluasi Objektif : (Pertemuan I, dst : Mengevaluasi kembali tindakan yang telah dilakukan , Pertemuan terakhir : Mengevaluasi keseluruhan tindakan yang telah diajarkan)

Rencana tindak lanjut :(Pertemuan I, dst : apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang telah dilakukan Pertemuan terakhir : Rencana yang akan dilakukan klien setelah keluar dari RS)

Kontrak yang akan datang (untuk pertemuan I, dst)

Topik : (Hal yang akan dibicarakan pada pertemuan selanjutnya)

Waktu : (Waktu yang disepakati untuk pertemuan selanjutnya)

Tempat : (Tempat dilaksanakannya interaksi pada pertemuan

selanjutnya)

Kontrak yang akan datang (untuk pertemuan terakhir)

(Kontrak untuk kontrol rawat jalan)

Implementasi

Penerapan intervensi pada klien lansung

Disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien

Penerapan dilakukan sesuai dengan SP yang telah dibuat

Pendokumentasian

Tanggal waktu tindakan dilakukan

Tindakan yang telah dilaksanakan

Menulis yang telah dikerjakan pada catatan perkembangan

Evaluasi

Assesment ulang setelah tindakan dilaksanakan

Identifikasi respon klien setelah tindakan dilaksanakan

Dibandingkan dengan TUK/SP tercapai atau tidak

Pendokumentasian

SOAP

SOAP

S : Respon subjektif setelah tindakan dilaksanakan

O : Respon objektif setelah tindakan dilaksanakan

A : Assesmen/ Penilaian SP yang telah dilaksanakan

P : Rencana tindak lanjut/ SP pertemuan berikutnya