Rabu, 05 November 2008

asuhan keperawatan toxoplasmosis

PENDAHULUAN

  1. Pengertian

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh Toxoplasma gomdii.toxsoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan perjalanannya dapat akut atau menahun , simtomatik maupun asimtomatik ( buku ilmu penyakit dalam edisi III: 1996)

  1. Etiologi

Penyebab dari penyakit ini adalah parasit protozoa yaiti toxoplasma gondii yang berkembang biak di usus halus kucing( hoapes definitive ) dan kemudian dikeluarkan lewat tinja kucing dimana tinja ini sudah ada ookista dari protozoa tadi.tinja kucing terdapat di tanah yang kemudia ditularkan kembali ke lalat,tikus , makanan ( hospes perantara).kemudian hospes perantara akan menularkannya kembali ke pejamu melalui kontak lansung atau tidak lansung dengan hospes perantara.artinya bila sesorang telah positif neniliki toxo dalan tubuhnya naka ia bias menularkannya pada orang lain Manifestasi klinis
Sakit Kepala
* Lemah
* Sulit berpikir jernih
* Demam
* Mati rasa
* Koma
* Serangan jantung
* Gangguan saraf lain

Gejala tokso ada yang lemah dan ada yang serius. Contohnya, rasa lemah atau mati rasa di satu sisi tubuh, perubahan emosi atau mood, perubahan pada penglihatan (seperti penglihatan ganda, lebih sensitif terhadap cahaya terang, atau kehilangan penglihatan), kejang otot, dan sakit kepala parah yang tidak cukup diobati dengan aspirin atau obat sakit kepala lain. Gejala ini akan memburuk dan berkembang, mengakibatkan koma dan meninggal dunia jika tidak diobati secara benar.

  1. Penatalaksanaan

Obat-obat yang dipakai sampai saat ini hanya membunuh bentuk takizoid T. gondii dan tidak membasmi bentuk kistanya, sehingga obat-obat ini dapat memberantas infeksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan infeksi menahun, yang dapat menjadi aktif kembali.

Pirimetamin dan sulfonamide bekerja secara sinergistik, maka dipakai sebagia kombinasi selama 3 minggu atau sebulan. Pirimetamin menekan hemopoiesis dan dapat menyebabkan trombositopenia dan leucopenia.Untuk mencegah efek samping obat ini dapat ditambahkan asam folinik atau ragi. Pirimetamin bersifat teratogenik, maka obat ini tidak dapat dianjurkan untuk wanita hamil.

Pirimetamin diberikan dengan dosis 50-75 mg sehari untuk dewasa selama 3 hari dan kemudian dikurangi menjadi 25 mg sehari selama beberapa minggu pada penyakit berat. Sulfonamide dapat menyebabkan trombositopenia dan hematuria. Diberikan dengan dosis 50-100mg/kgBB/hari selama beberapa minggu atau bulan.

Spiramisin adalah antibiotic makrolid, yang tidak menembus plasenta tetapi ditemukan kosentrasi tinggi di plasenta.. Spirimsin diberikan dengan dosis 100 mg/kgBB/hari selama 30-45 hari. Obat ini dapat diberikan pada wanita hamil yang mendapat infeksi primer, sebagai obat profilaksis untuk mencegah transmisi T. gondii ke janin dalam kandungannya.

Klindamisin efektif untuk pengobatan toksoplasmosis, tetapi dapat menyebabkan colitis pseudomembranosa atau colitis ulserativa, maka tidak dianjurkan untuk pengobatan rutin pada bayi dan wanita hamil. Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan pada mata, tetapai tidak dapat diberikan sebagai obat tunggal.

Obat makrolid lain yang efektif terhadap T. gondii adalah azitromisin. Obat yang baru adalah hidroksinaftokuinon (atovaquone) yang bila dikombinasikan denga sulfadiazine atau obat lain yang efektif terhadap T. gondii, dapat membunuh kista jaringa pada mencit. Toksoplasmosis akuisita yang asimtomatik tidak perlu diberkan pengobatan. Penderita imunokompromais (AIDS, keganasan) yang terjangkit toksoplasmosis akut harus diberkan pengobatan.

  1. Pencegahan

Beberapa tips pencegahan terhadap toxoplasmosis secara umum dan selama kehamilan :

  • Sebaiknya bila anda merencanakan kehamilan maka konsultasikan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan test Toxoplasmosis sebelum kehamilan anda, tujuanya bila memang anda positif terinfeksi, maka dapat dilakukan pengobatan yang optimal sebelum memasuki kehamilan anda.
  • Hindari makan makanan yang dimasak mentah atau setengah matang.
  • Bersihkan dan cucilah dengan baik buah-buahan atau sayuran sebelum dimakan.
  • Bersihkan tangan, alat-alat dapur ( seperti; papan atau alas untuk memotong) yang dipakai untuk mengelola daging mentah, hal ini untuk mencegah kontaminasi dengan makanan lainnya.
  • Jangan minum susu UNPASTEURIZED dari hewan..
  • Bila anda membersihkan sampah atau tempat sampah, jangan lupa menggunakan sarung tangan, dan cucilah tangan atau sebaiknya serahkan tugas ini kepada anggota keluarga lainnya, bila anda sedang hamil.
  • Pakailah sarung tangan bila anda ingin mengerjakan pekerjaan kebun atau perkarangan anda, untuk menghindari kontak langsung dari kotoran hewan yang terinfeksi.
  • Untuk anda yang memelihara kucing
      • Bila anda memelihara kucing, maka saat anda mencoba untuk hamil atau sedang hamil, serahkanlah tugas membersihkan kotoran kucing kepada anggota yang lainnya.
      • Bersihkanlah kotoran kucing anda setiap hari dan ingat untuk menggunakan sarung tangan dan cucilah tangan anda setiap selesai membersihkan.
      • Cucilah tangan setiap selesai bermain dengan kucing anda
      • Buanglah kotoran kucing dalam plastik ke tempat sampah, jangan menanam atau meletakanya di dekat kebun atau taman anda.
      • Jangan memberi makan daging mentah untuk kucing anda.
      • Periksakanlah ke dokter hewan bila anda melihat bahwa kucing anda terdapat tanda-tanda sakit.
      • Kucing yang dipelihara didalam rumah, yang tidak diberi daging mentah, dan tidak menangkap burung atau tikus, biasanya tidak terinfeksi.

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN TOKSOPLASMOSIS

  1. PENGKAJIAN

a. Identitas klien

Nama : Ny. N

Umur : 28 tahun

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

b. Keluhan utama: Demam

c. Riwayat keseh

Riwayat kesehatan sekarang

  • Suhu tubuh eningkat
  • Malaise
  • Sakit tenggorokan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot

Riwayat kesehatan dahulu

  • Kliensering berkontak langsung dengan binatang
  • Klien sering mengkonsumsi daging setengah matang
  • Klien pernah mendapatkan tranfusi darah

Riwayat kesehatan keluarga

Orang tua klien menderita toksoplomosis

d. data psikologis

biasanya klien akan merasa cemas dan khawatir akan penyakitnya.

e. data spiritual

biasanya klien dalam menjalankan ibadah nya mengalami gangguan

f. data social dan ekonomi

keadaan ekonomi klien dari yang rendah sampai sedang mudah terserang penyakit toksoplomosis

keadaan higen perorangan dalam sanitasi lingkungan masih kurang baik sehingga juga mempengaruhi timbulnya penyakit

g.Pemeriksaan fisik

  • mata

penurunan tajam penglihatan

rasa nyeri pada mata

melihat benda berterbangan

fhotofobia

mata cekung

mata anemia

  • Leher

Terjadi limfadenopati (pembesaran getah bening )

Tenggorokan sakit

  • abdomen

nyeri

acites

diare

mual dan muntah

  • integument

suka berkeringat malam

suhu tubuh meningkat

timbulnya rash pada kulit

  • muskuloskletal

nyeri

kelemahan

  • hepar

hepatomegali

ikterus

pemeriksaan diagnostic

pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan antibodi spesifik Toxoplasma : IgG, IgM dan IgG affinity

IgM adalah antibodi yang pertama kali meningkat di darah bila terjadi infeksi Toxoplasma.

IgG adalah antibodi yang muncul setelah IgM dan biasanya akan menetap seumur hidup pada orang yang terinfeksi atau pernah terinfeksi.

IgG affinity Adalah kekuatan ikatan antara antibodi IgG dengan organisme penyebab infeksi.

manfaat IgG affinity yang dilakukan pada wanita yang hamil atau akan hamil: Pada keadaan IgG dan IgM positif diperlukan pemeriksaan IgG avidity untuk memperkirakan kapan infeksi terjadi, apakah sebelum atau pada saat hamil

Infeksi yang terjadi sebelum kehamilan tidak perlu dirisaukan, hanya infeksi primer yang terjadi pada saat ibu hamil yang berbahaya, khususnya pada TriMester I

bila IgG (-) dan IgM (+)

Kasus ini jarang terjadi, kemungkinan merupakan awal infeksi. Harus diperiksa kembali 3 mgg kemudian dilihat apakah IgG berubah jadi (+).Bila tidak berubah, maka IgM tidak spesifik, yang bersangkutan tidak terinfeksi Toxoplasma.

bila IgG (-) dan IgM (-)

Belum pernah terinfeksi dan beresiko untuk terinfeksi.
Bila sedang hamil, perlu dipantau setiap 3 bulan pada sisa kehamilan (dokter mengetahui kondisi dan kebutuhan pemeriksaan anda).Lakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi infeksi.

bila IgG (+) dan IgM (+)

Kemungkinan mengalami infeksi primer baru atau mungkin juga infeksi lampau tapi IgM nya masih terdeteksi (persisten=lambat hilang).Oleh sebab itu perlu dilakukan tes IgG affinity langsung pada serum yang sama untuk memperkirakan kapan infeksinya terjadi, apakah sebelum atau sesudah hamil.

bila IgG (+) dan IgM (-)
Pernah terinfeksi sebelumnya Bila pemeriksaan dilakukan pada awal kehamilan, berarti infeksi nya terjadi sudah lama (sebelum hamil) dan sekarang telah memiliki kekebalan, untuk selanjutnya tidak perlu diperiksa lagi.

  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah

  • Nyeri b.d adanya proses infeksi / inflamasi
  • Hipertermi b.d peningkatan metabolisme, penyakit, ditandai dengan suhu 390C, tubuh menggigil.
  • Kekurangan volume caiaran b.d tidak adekuat masukan makanan dan cairan ditandai dengan diare.

  1. INTERVENSI

diagnosa :Nyeri b.d adanya proses infeksi / inflamasi.

Tujuan : mengurangi nyeri

Kriterian hasil :

Klien melaporkan nyeri hilang dan terkontrol

Klien tampak rileks.

Klien mampu tidur/istirahat dengan tepat.

Intervensi

Intervensi

Rasional

1. Berikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai indikasi

Menurunkan reaksi terhadap stimulasi dari luar atau sensitifitas pada cahaya dan meningkatkan intirahat dan relaksasi.

2. Tingkatkan tirah baring, bantulah kebutuhan perawatan diri

Menurunkan gerakan yang dapat meningkatkan nyeri.

3. Letakkan kantong es pada kepala, pakaian dingin diatas mata

Meningkatkan vasokontriksi, penurunan resepsi sensori yang selajutnya akan menurunkan nyeri.

4. Berikan latihan rentang gerak aktif / pasif secara tepat dan masase otot daerah leher / bahu

Dapat membantu merelaksasikan ketegangan otot yang meningkatkan reduksi nyeri / rasa tidak nyaman tersebut.

diagnosa :Hipertemia b. d peningkatan tingkat metabolisme penyakit ditandai dengan suhu 39, 50C , tubuh menggigil

Tujuan: Mendemonstrasikan suhu dalam batas normal

Kriteria hasil:

Terjadi peningkatan suhu

Kulit kemerahan dan hangat waktu disentuh

Peningkatan tingkat pernapasan

Intervensi

Intervensi

Rasional

1. Pantau suhu pasien

Suhu 38, 9 – 41,1 0C

Menunjukkan proses penyakit infeksius akut

2. Pantau suhu lingkungan, batasi linen tempat tidur sesuai dengan indikasi

Suhu ruangan harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal

3. Berikan kompres hangat, hindari penggunaan alcohol

Dapat membantu mengurangi dema, penggunaan air es atau alcohol dapat menyebabkan peningkatan suhu secara aktual

  1. sskolaborasi
  • Berikan Antipiretik

Mis: Aspirin, asetaminofen

  • Berikan selimut pendingin

Untuk mengurangi demam dengan aksi sentral nya dihipotalamus dan meningkatkan autodestruksi dari sel-sel yang terinfeksi

Digunakan untuk mengurangi demam pada suhu 39, 5 – 40 0C

diagnosa: Kekurangan volume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya masukan makanan dan cairan ditandai dengan diare

Tujuan: memenuhi kebutuhan cairan tubuh

Kriteria hasil:

Mempertahankan volume sirkulasi adekuat

Tanda – tanda vital dalam batas normal

Nadi ferifer teraba

Haluaran urine adekuat

Membrane mukosa lembab

Turgor kulit baik

Intervensi

Intervensi

Rasional

1. Awasi tanda-tanda vital, status membrane mukosa dan turgor kulit

Indikator ke adekuatan sirkulasi

2. Ukur atau catat haluaran urine

Penurunan haluaran urine menyebabkan hipovolemia

3. Pantau tekanan darah atau denyut jantung

Pengurangan dalam sirkulasi volume cairan dapat mengurangi tekanan darah

4. Palpasi denyut perifer

Denyut yang lemah dan mudah hilang dapat menyebabkan hipovolemia

5. Kaji membrane mukosa kering, turgor kulit yang kurang baik dan rasa haus

Hipovolemia atau cairan ruang ke 3 angakan memperkuat tanda-tanda dehidrasi

6. Kolaborasi

Berikan cairan IV

Contoh: kristaloid (DSW, NS) sesuai indikasi

Sejumlah besar cairan mungkin dibutuhkan untuk mengatasi hipovolemia relative (vasodilatasi perifer)

Tidak ada komentar: