Senin, 23 Maret 2009

KMB( onkologi)

KEGANASAN (KANKER DAN TUMOR)

A. DEFINISI

Tumor adalah Pembengkakan yang disebabkan karena adanya inflamasi dan peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal dalam tubuh.

Kanker merupakan suatub istilah untuk semua jenis tumor ganas Kanker adalah pertumbuhan dari jaringan –jaringan sel tertentu yang melebihi jaringan pertumbuhan normalanya sehingga mendesak ,infiltrasi dan pengrusakan pada jaringna lain dan jaringan itu sendiri .Jadi kanker adalah suatu sel lain yang berada di bagian tubuh yang terus menerus membelah diri dengan cepat dan tidak terkontrol ,mudah menyebar kebagian tubuh lain ,sel akan terus tumbuh menyusup ke jaringan disekitarnya dan akan menyebar ke tempat lain yang lebih jauh melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

Beda kanker dan tumor

Tumor

Kanker

Serupa sel asal

Tidak sama dengan sel asal

Tepian licin(bersimpai )sehingga mudah dikeluarkan dengan operasi

Tepian tidak rata

Menekan

Menyusup

Tumbuh perlahan

Tumbuh cepat

Sedikit vaskuler

Sangat vaskuler

Jarang timbul ulang

Sering residitif setelah dibuang

Jarang nekrosis dan ulserasi

Umum nekrosis dan ulserasi

Jarang efek sistemik kecuali neoplasma endkrin

Efek sistemik


Bermetastasis kebagian tubuh lain yang jauh dari tempat asal melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening serta merusak alat tubuh yang diganggu.

B. ETIOLOGI

  1. Bahan kimia

Zat yang terdapat pada asap rokok dapat menyebabkan kanker paru baik pada perokok aktif atau pasif dalam jangka waktu yang lama .Bahan kimia untuk industri dan asap yang mengandung senyawa karbon dapat meningkatkan kemungkinan seseorang pekerja industri menderita kanker

  1. penyinaran yang berlebihan

sinar ultraviolet yang berasal dari matahari bila tidak baik juga dapat menimbulkan kankeratau sinar radioaktif sinar –X yang vberlebihan

  1. Virus

Beberapa virus berhubungan erat dengan perubahan sel normal menjadi kanker ,jenis virus ini disebut virus onkogenik

  1. hormone

hormone adalahg zat yang dihasilkan kelenjar tubuh yang fungsinya adalah mengatur kegiatan alat – alat tubuh .bila produksi hormone tersebut berlebihan maka dapat menyebabkan terjadinya kanker

  1. ransangan fisik yang berulang

gesekan dan benturan pada pada salah satu bagian tubuh yang berulang pada waktu yang lama merupakan ransangan yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker pada bagian tubuh tersebut. Karena cedera pada tempat tersebut tidak sempurna.

  1. keturunan
  2. bahan karsinogen
  3. minuman beralkhol
  4. free sex
  5. diet yang salah

C. PATOFISIOLOGI

Transformasi sel – sel kanker dibentuk dari sel –sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi yang terdiri dari tahap promosi dan insiasi .Pada tahap insiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetic sel yang memancing sel menjadi ganas .perubahan dalam bahan genetic ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen yaitu yang menyebabkan terjadinya sel kanker.karena tidak semua sel memiliki kerentanan terhadap karsinogen .kelainan genetic paa sel atau bahan lainnya disebut sebagai promotoryang menyebabka sel menjadi lebih rentan terhadap bahan karsinogen .pada tahap promosi,suatu sel yang telah mengalami insiasi akan berubah menjadiganas.sel yang belum melewati tahap insiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.

Sel kanker itu timbul dari sel normal tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi menjadi ganas, karena adanya mutasi spontan atau induksi karsinogen ( bahan atau agen pencetus terjadinya kanker ). Pada umumnya mulai tumbuh dari satu sel kanker pada suatu tempat dalam organ tubuh ( unicentris ). Jarang yang dimulai dari beberapa sel dalam suatu organ ( multicentris ), baik dalam kurun waktu bersamaan ataupun berbeda.

Kanker yang timbul multisentris umumnya terdapat pada penderita yang mengalami kelainan genetik atau mengidap immunodefisiensi ( penurunan kekebalan )

Transformasi sel itu terjadi karena mutasi gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel, yaitu proto-onkogen dan atau suppressor ( antionkogen ).

Pada manusia selama hidup diprkirakan rata – rata sel tubuh mengalami sebanyak 1016 mitosis ( pembelahan sel ), dengan masing – masing gen mempunyai kemungkinan 1016 mengalami mutasi spontan dan menyalin 1010 mutasi. Jika setiap mutasi dapat berubah sel normal menjadi kanker, maka kita tidak mungkin dapat berfungsi sebagai mahluk hidup. Penelitian epidemiologi menunjukan kemungkinan perubahan menjadi kanker tidaklah konstan, tetapi bertambah dengan bertambahnya umur. Penelitian komparatif dari berbagai kanker menunjukan bahwa aktivasi gen myc dapat merubah sel itu menjadi immortal ( tidak dapat mati ) dan aktivasi gen ras atau famili ras dapat meningkatkan transformed sel. Pada manusia gen yang sering mengalami mutasi adalah gen c-myc, k-ras, hst-1 dan neu. Sedangkan paparan karsinogen yang antara lain bebagai jenis virus, bahan kimia dan radiasi UV. Sebagian karsinogen tersebut memiliki sifat biologis yang sama yaitu dapat mengakibatkan kerusakan DNA. Kesamaan sifat ini menimbulkan bahwa DNA sel merupakan sasaran utama semua bahan karsinognik dan bahwa kanker disebabkan perubahan DNA sel

sifat sel kanker

  1. Bentuk dan struktur sel bermacam – macam ( polymorph )

Karena adanya perbedaan bentuk dan susunan dengan sel normal asalnya, maka dapat dibuat diagnosa patologi kanker

  1. Tumbuh autonom

Sel kanker itu tumbuh terus tanpa batas ( immortal ), liar, semaunya sendiri, terlepas dari kendali pertumbuhan normal sehingga terbentuk suatu tumor atau benjolan yang terpisah dari bagian tubuh normal.

  1. Mendesak dan merusak sel – sel normal disekitarnya

Sel –sel tumor mendesak atau ekspansif sel – sel normal disekitarnya, yang berubah menjadi kapsel yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumor jinak kapsel itu berupa kapsel sejati yang memisahkan gerombolan sel tumor dan sel normal. Sedangkan pada tumor ganas berupa kapsel palsu ( pseudokapsul ), sehingga kapsel itu dapat ditembus atau diinfiltrasi olehsel kanker.

  1. Dapat bergerak sendiri ( ameoboid ).

Hal ini menimbulkan:

* Infiltrasi atau infasi kejaringan atau organ disekitarnya

* Metastase atau anak sebar dikelenjar limfe atau organ lainnya. Penybaran ini dapat melalui penyebaran limfe maupun secara hematogen yaitu sel kanker masuk kedalam pembuluh darah dan bersama aliran darah beredar keseluruh tubuh.

  1. Tidak mengenal koordinasi dan batas – batas kewajaran

Disebabkan oleh:

* Kurangnya daya adesi dan kohesi

* Tidak mengenal kontak inhibisi

* Tidak mengenal tanda posisi

* Tidak mengenal batas kepadatan

  1. Tidak menjalankan fungsinya yang normal

proses penyebaran ( metastase )

Proses penyebaran terjadi karena ada interaksi sel kanker dengan sel tubuh normal. Sel tubuh mempunyai daya tahan, baik mekanis maupun imunologis. Sedangkan sel kanker mempunyai daya untuk mengadakan infasi, mobilisasi dan metastasis. Proses penyebaran berjalan secara bertahap, yaitu insisi, promosi dan progresi. Pada proses metastasis sel kanker menginfasi dan masuk kedalam pembuluh darah dan akan:

  1. Terhenti pada suatu tempat dan menempel pada endotel ( dinding ) pembuluh darah.
  2. Sel kanker merusak membran basal dan matriks pembuluh darah
  3. Sel kanker migrasi kejaringan ekstravaskuler
  4. Sel kanker merangsang pembuluh darah baru

D. MANIFESTASI KLINIS

  1. Pendarahan atau keluar lendir yang tidak wajar dari dalam tubuh
  2. alat pencernaan terganggu atau kesukaran menelan
  3. ada benjolan pada buah ada atau pun ditempat lain
  4. sembelit atau ada perubahan kebiasaan berak atau kencing
  5. koreng atau borok yang tidak mau sembuh-sembuh
  6. nada suara yang menjadi serak atau batuk yang tak mau sembuh-sembuh

E. DIAGNOSIS

Diagnosis kanker didasrkan pada pengkajian fisiologis dan perubahan fungsi juga hasil dari evaluasi diagnostic.suatu evaluasi diagnostic yang lengkap termasuk mengidentifikasi tahap dan derajat dari kanker tesebut.evaluasi diagnostic tersebut dapat dilakukan dengan:

  1. system TNM yang direkomendasikan oleh UICC(international Union Again – cancer )/AJCC (American Join Comitte on cancer)

T =tumor size (ukuran)

N=kelenjar getah bening regional

M=metastasis / penyebaran

a. T

- T0=tidak ditemukan tumor primer

- T1= ukuran tumor diameter 2cm /kurang

- T2= ukuran tumor diameter 2-5 cm

- T3=ukuran tumor diameter >5cm

- T4= ukuran berapa aja tapi udah ada penyebarab kekulit /kedinding dada/dapat berupa borok/edema/bengkak.

b. N

- N0= tidak terdapat metastasis pada kelenjar getah bening di aksila

- N1= ada metastasis kelenjar getah bening yang masih dapat digerakan

- N2= ada metastasis kelenjar getah bening yang sulit digerakan

- N3= ada metastasis kelenjar getah bening diatas tulang selangka /pada kelenjar getah bening di mammary intrana di dekat tulang sternum

c. M

- Mx= metastase jauyh belum dapat dinilai

- M0=tidak terdapat metastasis

- M1= terdapat metastasis

  1. berdasarkan penderajatan

a. Stadium 0 =T0,N0, M0

b. Stadium 1 =T1,N0,M0

c. Stadium IIA =T0,N1,M0/T1,N1,M0/T2,No,M0

d. Satadium IIB =T2,N1,M0/T3,N0,M0

e. Stadium IIIA =T0,N2,M0/T1,N2,M0/T2,N2,M0/T3,N1,M0/T2,N2,M0

f. Stadium IIIB =T4,N),M0/T4,N1,M0/T4,N2,M0

g. Stadium IIIC = tiap T,N3,M0

h. Stadium IV = tiap T-tiap N-Mi

Stadium ini berguna untuk :

  1. mrengetahui tingkat pertumbuhan dan penyebaran kanker
  2. untuk perkiraan diagnosis

a. menentukan adanya tumor dan keluasan penyakit

b. mengidentifikasi kemungkinan metastase atau invasi ke jaringan tubuh

c. mengevaluasi fungsi baik system dan organ tubuh yang sakit dan tidak sakit

d. mendapatkan jaringan dan sel –sel untukanalisis kanker,termasuk tahap dan derajatnya tersebut

F . PENATALAKSANAAN

1. pembedahan

merupakan upaya pengangkatan kanker.

pembedahan sebagai pengobatan primer

pembedahan adalah sebagai upaya pengobatan primer.pendekatan yang digunakan yaitu:

- eksisi local--- dilakukan jika masa tumor kecil.mencakup pengangkatan masa tumor dan sebagian kecil margin jaringan normal dengan mudah dapat dicapai

- eksisi luas---meliputi pengangkatan tumor primer ,nodus limfe,struktur berdekatan yang terserang,dan struktur sekitarnya yang beresiko tinggi untuk penyebaran

a. bedah diagnostic

dilakukan guna mendapatkan biopsy( eksisi sepotong jaringan dari pertumbuhan yang dicurigai)untuk menganalisa sel –sel yang diduga ganas.

Biopsy ini dibagi atas 3metode yaitu:

- eksisi

- insisi

- biopsy jarum

b. bedah profilaktik

pengankatan jaringan atau organ non vital yang mungkin untuk tertjadinya kanker

c. bedah paliatif

bedah yang dilakukan untuk menghindari terjadinya komplikasi dari kanker tersebut.

d. bedah rekonstruktif

2. terapi radiasi

radiasi diberikan pada letak tumor baik dengan mekanisme:

a. radiasi internal

b. radiasi eksternal

Dosis radiasi bergantung pada sensifitas dari jaringan.target terhadap radiasi.dan ukuran tumor. Dosis total radiasi diberikan selam abeberapa minggu untuk memungkinkan jaringan yang sehat untuk dapat memperbaiki diri an untuk mencapai sel terbunuh.yang lebih banyak dengan memajankan sel-sel pada awal fase S,G,M dari siklus sel.

Toksisitas dari terapi radiasi biasanya berpusat pada region yang sedang di iri-adiasi..radiasi local akut terjai bila sel –sel normal dalam area pengobatan juga dihancurkan ,an kematian seluler yang melebihi dari regenerasi sel.efek sampingnya yaitu perubahan integritas kulit,ganguan saluran cerna,dll

3. kemoterapi

adalah penggunaan preparat anti neoplastik sebagai upaya untuk membunuh sel –sel tumor dengan mengganggu fungsi dan reprouksi seluler .kemoterapi digunakan untuk mengobati penyakit sistematik dari pada lesi setempat dan dapat diatasi dengan pembedahan atau radiasi.kemoterpi ini apat dikombinasikan.

Tujuan dari kemoterapi ( penyembuhan ,pengontrolan faliatif )

Sel –sel yang berpoliferai secara aktif didalam suatu tumor sangat sensitive terhadap preparat kemoterapeutik.sel –sel yang tidak membelah yang mampu berpoliferasi dimasa mendatang sedikit sensitive terhadap obat-obat anti neoplastik dan konsekuensinya secara potensial adalah potensial berbahayadan sel –sel tersebut harus dihancurkan .pengulangan siklus kemoterapi digunakan untuk membunuh sel –sel tumor lebih banyak engan merusak sel –sel yang tidak membelah iri,kini ketika sel –sel tersebut menunjukan keadaan proliferasi aktif .efek –efek ini berhubungan dengan fase dari siklus reproduksi yaitu siklus sel.

Waktu siklus sel yaitu waktu yang di butuhkan satu sel jaringan untuk membelah diri .fase pada siklus sel:

Fase G1 = terjadi sintesis RNA

Fase S = terjadi sintesis DNA

Fase G2 = sintesis DNA selesai,terbentuk kumpulan mitosis.,fase pramitosis

Fase mitosis = terjadi pembelahan sel.

Rute pemberian

Dapat diberikansecaratopikal,intramuskular ,oral ,intravena, subkutan, arteri, intratekal.rute pemberian ini tergantung pada tipe obatdosis yang di butuhkan ,dan jenis lokasi dan luas tumor yang diobati

Dosis

Preparat antineoplastik didasarkan pada area permukaan tubuh total pasien ,respon terhadap kemoterapeutik atau terpi radiasi terdahulu.,fungsi organ utama dan status kinerja fisik.

Efek samping

- Ganguan gastrointestinal paling sering terjadi

- Sistem hematopeitik

- Sistem ginjal terganggu

- Gangguan kardiopulmonal

- Gangguan sistem reproduksi

- Gangguan sistem neurologis.

4. transplantasi sum-sum tulang

TST digunakan untuk keadaan untuk malignasi hematologist dengan penyakit sum-sum tulang dan juga malignasis tumor padat yang diatasi dengan anti neoplastik dengan osis yang lebih rendah untuk menyelamatkan sum-sum tulang dari dosis kemoterpik atrau terpi radiasi yang lebih besar dan ablative

Tipe TST yang didasarkan pada sumber jaringan donor:

a. Alogenik( dari pasien yang tidak ada hubungan darah dengan pasien sendiri)

b. Otologus ( dari diri pasien sendiri )

c. Singenik (dari kembar indientik )

5. hipertermi ( terapi termal )

digunakan untuk menghancurkan tumor dan kanker karena:

a. sel –sel maligna tidak mempunyai enzimyang diperlukan untuk memperbaiki DNA dan membran sel yang rusak oleh kenaikan suhu,

b. sel maligna akan kekurang enzim yang membentuk ATP yang diperlukan untuk respon selular normal terhadap kebutuhan metabolisme yang meningkat akibat terjadinya peningkatan suhu.

c. Tumor akan kurang dalam pasokan darah untuk memberikan oksigen yang diperlukan selama periode kebutuhan selular yang meningkat pada saat hipertemi

d. Tumor kurang mempunyai pembuluh darah yang berukuran adekuat untuk menyingkirkan panas.

e. Hipertermi dan radiasi dapat berfungsi baik karena sel –sel tumor hipoksik dan sel –sel dalam fase S dari siklus sel lebih sensitif terhadap panas dibanding radiosensitif :penambahan panas merusak sel –sel tumor sehingga sel –sel tersebut tidak mampu memperbaiki dirinya.

Hipertermi dapat dilakukan secara lokal ,regional ,dan seluruh tubuh

Efek samping

Terjadi luka bakar pada kulit, ketidak seimbangan eletrolit dll,dan selam pengobatan akan terjadi resisten terhadap hipertermi karena sel –sel beradaptasi terhadap serangan panas yang berulang.

6. terapi fotodinamik

pengobatan kanker yang diteliti dengan menggunkan senyawa fotosensitisasi seperti seperti Photofrin.ketika diberikan secara IV, senyawa ini tertahan dalam konsentrasi yang tinggi dalam jaringan maligna daripada jaringan normal. Kemuian senyawa ini diaktifkan dengan cahaya seperti sinar leser yang dapat menembus jaringan tubuh. Senyawa yang diaktifkan akan menimbulkan molekul oksigen singlet yang aktif yang bersifat sitotoksin terhadap sel-sel jaringan tubuh. Karena sebagian besar Photofrin tertahan dalam jaringan maligna, sitotoksik yang lebih selektif dapat dicapai dengan kerusakan minimal terhadap jaringan normal.

7. terapi gen

8. pengubah respon biologis

merupakan preparat yang dapat mengubah hubungan imunologis antara tumor atau kanker dengan hospesnya.

a. preparat non spesifik

seperti BCG yang dapat menstimulasi sistim imun ketika disuntikan kedalam tubuh guna menyingkirkan pertumbuhan maligna.

b. antibodi monoklonal

c. sitokin

merupakan subtansi yang dihasilkan oleh sel-sel sistim imun untuk meningkatkan pembentukan dan fungsi komponen sistim imun

- Interferon

Dapat meningkatkan pembentukan limfosit an antibodi juga berperan untuk merusak sel dari makrofak dan meghalangi multiplikasi dengan meniingkatkan durasi berbagai fase dari siklus sel

- Interleokin

- Faktor penstimuli koloni

Merupakan subtansi seperti hormon yang dihasilkan oleh sel didalam sistim imun. Dapat menstimulasi pembentukan semua sel dalam darah seperti netrofil, makrofak, monosit, SDM, trombosit

- Faktor nekrosis tumor

G. KEDARURATAN ONKOLOGI

Sindrom vena kava superior

Vena kava superior adalah tempat utama drainase vena dari kepala, leher, lengan dan torak atas. Terletak diantara komapartemen kaku media spinum. Pembuluh berdiding tipis, bertekanan intravaskular yang rendah ini dikelilingi secara berdekatan oleh struktur mayor, termasuk jantung, paru – paru, korpus vetebra, esofagus. Kompresi vena kava superior oleh tumor atau pembesaran nodus limfe dapat mengakibatkan kerusakan besar drainase vena kepala, leher, lengan dan torak.

Manifestasi klinis, manifestasi klinis dari kerusakan drainase vena biasanya terjadi secara bertahap selama periode 3 – 4 minggu, tetapi kondisi ini juga dapay terjadi secara mendadak.nafas pendek progresif, dispnea, batuk dan pembengkaakan wajah merupakan hal yang umum terjad. Edema leher, lengan , tangan , dan vena – vena lengan dapat terjadi disertai sensasi ketegangan kulit dan kesulitan menelan. Vena jugularis temporalis dan vena – vena lengan mungkin membesar dan mengalami distensi. Pembuluh torak yang mengalami distensi sering menyebabkan pola vena menonjol yang dapat dilihat pada dinding dada. Obstruksi vena yang berkelanutann dapat mengarah pada peningkatan tekanan intra kranial, gangguan visual yang berkaitan, sakit kepala dan perubahan status mental.

Penatalaksanaan, diagnosis dan pengobatan yang cepat merupakan hal penting dalam menangani sindrom ini. Terapi radiasi merupakan pengobatan pilihan untuk mengurangi ukuran tumor dan menghilangkan gejala. Kemoterapi digunakan ketika tumor telah diketahui responsip terhadap pengobatan tersebut ( limfoma atau kanker paru sel kecil ). Terapi koagulan atau trombolitik mungkin digunakan untuk mengobati SVCS yang berkaitan dengan trombosit intraluminal, tindakan suportif lainnya seperti terapi oksign dan diuretik mungkin juga digunakan.

Intervensi keperawatan, askep meliputi mengidentifikasi pasien yang berisiko terjadinya sindrom vena kava superior. Manifestasi yang dideteksi melalui pengkajian keperawatan dilaporkan kepada Dokter dan diselidiki dengan cepat. Pengkajian berkelanjutan status kardio pulmonal dan status neurologi pasien adalah penting. Askep diarahkan untuk memfasilitasi bernafas dengan memposisikan pasien dengan tepat, meningkatkan kenyamanan,dan menurunkan ansietas. Disamping itu status volume cairan pasien dipantau dan cauran diberikan dengan hati – hati,untuk meminimalkan edema.

Kompresi medula spinalis

Manifestasi klinis, kompresi medula spinalis disertai dengan inflamasi lokal, edema, statisnya vena dan menurunnya suplai darah kejaringan saraf yang sakit. Kompresi medula spinalis ditandai dengan nyeri yang mungkin menetap dan diperburuk oleh gerakan, bersin atau manufervalsalva letak dan karakteristik nyeri bergantung pada area medula spinalis.

Evaluasi diagnostik. Pengkajian neurologi yang cepatmerupakan bagian penting jikafungsi sensorik dan motorik akan dipertahankan atau dipulihkan.meskipun mielogam telah lam dianggap sebagai alat diagnostik standar untuk medula spinalis, pencitraan MRI telah digunakan.

Penatalaksanaan.terapi radiasi umum digunakan untuk mengurangi ukurn tumor dam menghambat kemajuan penyakit.pada kebanyakan kjasus , bedah dekompresi dilakukan kecuali gejala terus bekembang meski telah dilakukan iradiasi pada area yang sakit.pembedahan mungkun diindikasikan bila tumor yang diketahui tidak akan responsifterhadap terapi radiasi

Hiperkalsemia

Suatu komplikasi yang secara potensial mengancam kehidupan yang ditandai dengan abnormal metabolisme kalsium, mengakibatkan kadar kasium serum dalam darah melebihi 11 Mg/dl ( SI : 2,74 mmol / L ). Sistem rangka berperan sebagai tampat penyimpanan sekitar 99 % dari semua kalsium dalam tubuh. Heperkalsemia yang berkaitan dengan kanker terjadi apabila pelepasan kalsium dari tulang melebihi jumlah yang dapat dieksresikan oleh ginjal atau yang direabsorbsi oleh tulang. Hiperkalsemia pada umumnya tampak pada pasien dengan mieloma multiple dan kanker payudara, paru dan kepala serta leher. Hiperkalsemia terjadi pada pasien dengan leukimia, limfoma atau kanker ginjal.

Efusi perikardium dan temponade jantung

Temponade jantung adalah suatu kardio vaskular yang terjadi apabila cairan mengumpul dalam rongga perikardium dan mengkompresi jantung, dengan demikian mengganggu pengisian jantung selama diastolik. Penyakit neoplastik atau pengobatannya sering menyebabkan temponade jantung.

Koagulopati intravaskuler diseninata

Gangguan dimana terjadi koagulasi atau fibrinolisis.KID dapat terjadi pada sembarang malignasi, tetapi yang paling umum berkaitan dengan malignasi hematologi seperti leukimia dan kanker prostat, traktus GI dan paru – paru. Proses penyakit tertentu yang umumnya tampak pada pasien kanker dapat juga mencetuskan KID.

Syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone

SIADH ditandai dengan pelepasan hormon antidiuretik terus menerus dan tidak terkontrol yang diproduksi oleh sel – sel tumor atau stimulasi abnormal jaring – jaring hipotalamik pituari. Penungkatan ADH mengarah pada peningkatan volume cairan ekstra seluler dengan penurunan osmolaritas urin, intoksikasi air, hiponatremia, peningkatan osmolaritas cairan dan peningkatan ekskresi natrium urin.

Penyebab SIADH yang umum adalah malignasi, terutama sel kanker kecil paru. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan kanker pankreas, duodenum, otak, esofagus, kolon, ovarium, laring, prostat dan nosofaring pada meraka penderita hodgkintioma dan limfosarkoma.

Syndrom lisis tumor

Komplikasi secara potensial fatal yang berkaitan dengan radiasi atau pengrusakan sel akibat kemotrapi dari kanker yang besar dan tumbuh dengan cepat seperti leukimia, limfoma dan kanker kecil sel paru. Pelepasan kandungan intraseluler dari sel tumor, mengarah pada hiperkalasemia, hipokalasemia, hiperfotemia dan hiperurisemia. Ketidakseimbangan ini terjadi ketika ginjal tidak mampu untuk mengekresi sejumlah besar volume metabolik intraseluler yang dilepaskan. Gangguan metabolik berkaitan dengan manifestasi serius jantung, neurologi, gastrointestinal dan ginjal seperti disritmia, laringospase , kejang, penurunan status mental, muntah dan gagal ginjal. Manifestasi klinik bergantung pada keluasan abnormalitas metabolik yang terjadi.

H. PROSES KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Infeksi

Infeksi merupakan faktor penyebab utama kematian pada populasi ongkologi. Perawat memonitor pemeriksaan laboraturium seperti pemeriksaan sel darah lengkap. Memantau tanda-tanda dari infeksi

b. Jumlah darah putih

Pada pasien kanker sering terjadi penurunan sel darah putih yang bersiklulasi (leukopenia) dan terjadi perusakan sel darah putih. Infeksi dapat meningkat akibat terjadinya penurunan jumlah netrofil yang menetap

c. Masalah kulit

Biasanya terjadi akibat efek kemoterapi, pembedahan dan prosedur infasif yang dilakukan untuk diagnosis

d. Rambut rontok

e. Masalah nutrisi

f. Keletihan

g. Nyeri

h. Status psikologis

i. Pendarahan

Pemantauan terhadap faktor-faktor yang dapat meningkatkan pendarahan seperti penggunaan kemoterapi yang dapat mempengaruhi fungsi koanggulasi. Tempat yang umum terjai kulit an membran mukosa dll

2. Diagnosa

a. kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan efek pengobatan dan penyakit

b. perubahan dalam nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia dan perubahan GI

c. nyeri dan ketidak nyamanan berhubungan dengan penyakit dan efek pengobatan

d. keletihan berhubungan dengan stresor fisik dan psikologis

e. berduka berhubungan dengan kehilangan yang diantisipasi dan perubahan fungsi peran

f. gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan dan fungsi peran

3. Intervensi

a. mempertahankan integritas jaringan

b. stomatitis

c. alopesia

d. lesi kulit maligna

e. memelihara status nutrisi

f. peredaan nyeri

g. mengurangi keletihan

h. memperbaiki citra tubuh dan harga iri

i. melewati proses berkabung

j. memantau dan menangani komplikasi yang pontensial seperti infeksi dan seksis

k. mengatasi pendarahan dan hemoragi

4. Evaluasi

a. rehabilitasi

b. pertimbangan gerontologi

c. penyuluhan pasien dan pertimbangan perwatan dirumah

1 komentar:

Wayan Darsana mengatakan...

ners materinya oke juga, yang buat cantik pula