PENATALAKSANAAN SPESIMEN DARAH
OLEH :
ADELINA NAZWAR
FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
2007/2008
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan tugas KEBUTUHAN DASAR MANUSIA yang berjudul PENATALAKSANAAN SPESIMEN DARAH
Ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing dan semua pihak yang telah membantu penyelesaian tugas kami ini.
Kami sadar tugas ini jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari pembimbing dan pembaca semuanya.
Bukittinggi, 6 Juni 2008
adelina nazwar
PEMERIKSAAN DARAH
- Sel Darah Merah
sel darah merah berdiameter 8µ,tebal tepi 2 µ,tengahnya 1 µdengan umur 120 hari
yang dapat di periksa dari sel darah merah yaitu:
· anisositosis :ukuran yang abnormal
· polkilositosis :bentuk yang abnormal
· polikromasia :distribusi warna yang berbeda ,bila terlihat warna yang kepucat -0 pucatan maka hal tersebut terjadi penurunan kadar Hb
· eritrosit berinti :normalnya terdapat dalam sum – sum tulang ,namun bila terdapat dalam darah tepi maka kebutuhan eritrosit meningkat
Produksi sel darah merah di sum –sum tulang belakang,sum –sum tulang belakang ada sum –sum merah yaitu penghasil sel darah merah dan ada juga sum –sum kuning.Pada produksi sel darah merah muncul eritroblasdari sel stem primitif dalam sum –sum tulang .Eritroblas adalah sel berinti yang dalam proses pematangan di sum-sum tulang menimbun Hb dan kemudian intinya hilang---retikulosit—eritrosit---dan eritrosit matang dilepas ke sirkulasi .
Pembentukan sel darah merah di ransang oleh hormon eritropotein yang meransang proliferasi dari sel –sel induk dan maturasi sel darah merah ,maturasi sel darah merah ini bergantung dari asupan makanan sepeti vitamin ,mineral dan kaitannya dengan disfungsi hati.
ZAT BESI
Selain itu mineral yang penting sekali dibutuhkan adalah zat besi yang terkandung dalam Hb ---diabsobsi dari traktusintestinal untuk mengganti kehilangan besi dari feses .bila terjadi penurunan zat besi ,maka besi akan diambil di sum –sum tulang kemudian sintesa HB akan tertekan sehingga sel darah merah yang dihasilkan oleh sum –sum tulang akan menurun dengan kadar Hb juga turun.
VITAMIN B12
Vitamin B12 dan asam folat penting untuk sintesis DNA ,defisiensi dari vitami B12 akan menjadikan produksi seldarah merah yang abnormal
Penghancuran sel darah merah yang sudah tua:
Hemoglobin dipecah menjadi :
· Hame : hame akan membebaskan besi yang lebih besar dan kemudian akan diangkut oleh protein plasma transferin ke sum – sum tulang.
Sisa dari besi akan disimpan di jaringan dan hati dalam bentuk feritin dan hemosiderin
Kemudian hane akan di ubah menjadi biliverdin(pigmen kehijauan yang di bentuk dari oksidasi bilirubin) yang akan membentuk bilirubin terkonjugasi .kemudian bilirubin tak terkonjugasi akan akan larut dalam lemak dan tidak larut dalam air sehingga tak dapat didiekresikan dalam urin atau empedu ,bilirubin ini akan berikatan dengan albumin dan akan diangkut ke sle –sel hati
· Globin akan masuk kedalam kumpulan asam amino
Jumlah normal eritrosit pria adalah :4,7 – 6,1juta sel /mikroliter
Jumlah normal eritrosit wanita adalah :4,2 – 5,4 juta sel /mikroliter
- Hemoglobin
Hemoglobin adalah zat yang mewarnai darah yang disentesis di dalam eritrosit yang berlansung di stadium perkembangan eritroblas sampai ke retikulosit.Hemoglobin berfungsi mengangkut darah dari jaringan ke paru sehingga menjadi oxsihemoglobin dalam darah arterialkemudian dalam vena akan bergabung dengan ion H yang menghasilka metabolisme sel yang dapat menjadi bufer asam –basa.
Contoh gangguan sel darah merah
· Anemia
· Polisitemia
- Leukosit
Sel darah putih tidak punya Hb dan berperan sebagai sistem imun.jumlah normalnya adalah 5000-10000
Leukosit yang granular:
· Neutrofil/batang :sebagai fagositosik (bakteri dan jaringan yang rusak) untuk inflasi-- --50-70%
· Basofil :sebagai pemecah keping –keping darah dan membunuh parasit----1%
Neutrofil dan basofil merupakan tempat penyimpanan histamin,serotini dan haparin
· Eosinofil :pemecah keping –keping darah dan membunuh parasit
---1-4%
Leukosit agranular
· Limposit :produksi antibodi----25-40%
Limposit T---membunuh sel lansung
Limposit B ---menghasilkan antibodi
· Monosit :sebagai fagosit---2-8%
Contoh ganguan sel darah putih
- Hematokrit ( persentase jumlah yang dibentuk oleh eritrosit /vol% )
Merupakan perbandingan sel darah merah dengan jumlah plasma darah Plasma darah merupakan komponen darah yang cair yang kadarnya 92%
· Volume eritrosit rata-rata (MCV)normal 81-96 ---normositik
Pengukuran besarnya sel yang dinyataka dalam mikrometer kubik
Rumus: Hematokrit (vol%x10) Jmlh eritrosit (juta/mm3) |
· Senyawa tannin dan flavonoidyang terkandung dalam daun jambu biji diketahui dapat menghambat aktvitas pertumbuhan virus dengue.Selain itu,daun jambu biji juga dapatmeningkatkan trombosit tanpa efek samping.Konsentrasi Hemoglobin eritrositrata-rata (MCHC) normal 30-36 g/100ml arah—normokromik
Hipokromik <30>
Rumus: Hemoglobin (g/dlx100) Hematokrit (vol%) |
· Hemoglobin eritrosit rata-rata(MCH)merupakan pengukuran jumlah HB yang ada dalam 1 eritrosit rata-rata,normalnya 21-31 pg/eritrosit
Rumus: Hb( g/dlx10) Jmlh eritrosit |
- Retikulosit
Perhitungan ini digunakan untuk menggambarkan aktifitas sum-sum tulang .Retikulosit ini merupakan eritrosit imatur yang tidak berinti.dalam keadaan normal dalam sediaan apus sel darah tepi jumlahnya 1-2%.jadi cara perhitungannya adalah persentase eritrosit imatur yang tak berinti yang mengandung RNA sisa.
- Trombosit
Merupakan sel yang membantu penggumpalan darah pada saat terjadi perdarahan dan merupakan unsur selular sum-sum tulang terkecil dan penting untuk hemostasis dan koagulan ,normlanya berdiameter 1-4 µ,dengan siklus hidup 10 hari.
Pada keadaan demam berdarah yaitu meningkatnya permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma, hipovolemia,Hemostatis abnormal yang disebabkan oleh vaskulopati, trombositopeni dan koagulopati, mendahului terjadinya manifestasi perdarahan.trombositopenia ini adalah berkurangnya produksi trombosit dan meningkatnya penghancuran trombosit.untuk mengatasi DBD dapat di berikan seduhan daun jambu biji karena Senyawa tannin dan flavonoidyang terkandung dalam daun jambu biji diketahui dapat menghambat aktvitas pertumbuhan virus dengue.Selain itu,daun jambu biji juga dapatmeningkatkan trombosit tanpa efek samping.
KIMIA DARAH
1 KOLESTEROL DARAH
Kolesterol adalah suatu unsur lemak di dalam darah yang dibentuk oleh hati dan ditemukan di setiap sel tubuh. Fungsi kolesterol antara lain untuk membangun dinding sel, pembentuk hormon dan empedu. kolesterol berfungsi sebagai bahan baku untuk pertumbuhan terutama pertumbuhan sel saraf dan hormonal seperti hormon sex.
Kolesterol darah terdiri dari kolesterol total ,trigliserida dan lipoprotein ,pemeriksaan ini digunakan untuk mengevaluasi resiko arterosklerotik .peningkatan kolesterol serum dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner dengan jumlah 200mg/ml.kolesterol diangkut dalam darah oleh lipoprotein ,karena dia tidak larut dalam plasma,dan dia berikatan dengan protein sebagai mekanisme transpor dalam serum
· LDL (low density lipoprotein) berperan dalam pengangkutan kolesterol ke sel perifer ,peningkatan LDL dapat menyebabkan pengendapan pada dinding pembuluh darah karena LDL akan disimpan di dinding arteri yang kemudian hal ini disebut plaques. Plaques ini akan menjadikan dinding arteri menjadi sempit dan dapat menyumbat aliran darah, keadaan ini biasa disebut aterosklerosis. Apabila plaques ini menyumbat aliran darah yang menuju jantung maka terjadilah serangan jantung, tapi jika menumbat aliran yang menuju otak dapat menyebabkan stroke.
· HDL (high density lipoprotein) berperan dalam membawa kolesterol dari pembuluh darah ke hati untuk dipecahkan dan dikeluarkan
Faktor - faktor yang mempengaruhi kolesterol plasma
Kadar kolesterol dalam plasma diturunkan oleh hormon tiroid dean estrogen. Diit yang banyak mengandung lemak netral meningkatkan kolesterol plasma, memperpendek masa pembekuan dan menurunkan aktivitas firinolitik, Bila lemak jenuh dalam makanan diganti dengan lemak - lemak tidak jenuh, kolesterol darah akan menurun dan pengaruhnya terhadap mekanisme pembekuan adalah sebaliknya. Sebagaimana ditekankan di atas, dengan mengurangi intake kolesterol, akan menurunkan kolesterol plasma pada manusia
Metabolisme kolesterol
Kolesterol diserap dari usus dan menjadi satu dengan kilomikron yang:dibentuk dalam mukosa. Setelah kilomikron melepaskan trigliserida dalam jaringan adiposa, sisa kilomikron akan membawa kolesterol ke hati. Hati juga membentuk kolesterol. sebagian kolesterol hati diekskresikan dalam empedu, baik dalam bentuk bebas maupun sebagai asam empedu. Sisa kolesterol akan menjadi satu dengan VLDL
Kebanyakan sel dalam tubuh dapat mensintesis kolesterol, walaupun sebagian besar kolesterol disintesis dalam hati. VLDL Yang mengandung kolesterol yang dibentuk dalam hati dimetabolisme menjadi IDL dan LDL. LDL kemudian masuk ke dalam sel jaringan ekstrahepatik dengan cara endositosis dan menyediakan kolesterol bagi sel-sel ini yang penting agar berfungsi normal. Sebagian LDL juga masuk scavengercell. Proses yang menyangkut uptake dan metabolisme intrasell dalam sel parenkim ekstrahepatik dalam gambar 2. Molekul-molekul LDL berikatan dengan reseptor-reseptor pada membran sel, interaksi ini memicu endositosis LDL. Vesikel - vesikel yang mengandung LDL bergabung dengan lisosom, dan enzim-enzim lisosom menghidrolisis ester-ester kolesterol yang terdapat pada inti LDL. Kolesterol bebas yang terbentuk masuk sitoplasma, di mana ia sebagian dirubah kemdian ester-ester kolesterol dalam alat Golgi, dan berdifusi ke dalam membran sel. Dari membran sel diambil oleh HDL. Dalam plasma kolesterol tersebut diubah menjadi ester- ester kolesterol dan bergerak ke inti HDL, meninggalkan permukaan lipoprotein bebas untuk menerima lebih banyak kolesterol. HDL mentransport kolesterol kembali kehati. Sebagian kolesterol ini bersiklus kembali ke dalam VLDL, tetapi sebagian besar tampak masuk kedalm empedu dan dieksresi dalam feses.
2 ALBUMIN DARAH
Albumin darah dihasilkan oleh hati ,albumin plasma merupakan molekul protein besar dan berada dalam pembuluh darah ,cairan albumin biasanya digunakan untuk mengatasi hipovolemik .Albumin plasma berfungsi untuk memelihara volume cairan dalam system vaskuler ,dan mengikat berbagai zat dalam plasma.bila kadar albumin darah rendah maka cairan akan keluar dari pembuluh darah dan akan pergi kerongga perut dan cairan akan berkumpul di rongga perut.(asites).kadar normal nya 4-5,2 g/dl
3 BILIRUBIN DARAH
Metabolisme
Bilirubin dibentuk dari hasil pemecahan eritrosit yang sudah tua ,dimana hame akan diubah menjadi biliverdin yaitu pigmen kehijauan yang dibentuk dari oksidasi bilirubin .bilirubin yang tak terkonjugasi tidak larut dalam lemak dan dalam air sehingga tidak dapat diekresikan dalam urine dan empedu.bilirubin yang tak terkonjugasi ini akan bergabung dengan albumin dan diangkut ke sel –sel hati didalam hati metabolisme terjadi melalui:
Ambilan ,konjugasi dan ekskresi .bilirubin diambil oleh protein hati,kemudian konjugasi dengan asam glukonat dan akan dikatalis oleh enzim glukoniltransaminase,di dalam RE .bilirubin yang terkonjugasi tidak larut dalam lemak tapi dapat larut dalam airdan dapat dieksresikan oleh empedu dan urine .bakteri usus akan mereduksi bilirubin yang terkonjugasi menjadi serangkaian senyawa yang disebut sterkobilin atau urobinogen ,zat inilah yang akan menyebabkan feses berwarna coklat .dan sejumlah kecil akan diekresikan dalam urine.
Jenis bilirubin
· Bilirubin serum direk(terkonjugasi) : nilai normal 0,1-0,3 mg/dl--- meningkat bila terjadi gangguan ekskresi bilirubin terkonjugasi
· Bilirubin serum indirek(tak terkonjugasi) : nilai normal 0,2-0,7 mg/dl--- meningkat pada keadaan hemolitik
· Bilirubin serum total : nilai normal 0,3-1,0 mg/dl---meningkat pada penyakit hepatoselular
· Bilirubin urine : nilai normal 0---bilirubin terkonjugasi diekskresikan dalam urine bila kadarnya meningkat dalam serum ,hal ini dapat mengesankan adanya obstruksi pada saluran empedu .urine akan berwarna coklat bila dikocok dan akan timbul warna kekuningan
· Urobilinogen urine : nilai normal 1,0-3,5 mg/24 jam---berkurang pada gangguan ekskresi empedu ,gangguan hati,obstruksi empedu.
4 Laju Endap Darah (LED)
LED atau laju endap darah adalah kecepatan pengendapan darah dalam plasma sample darah yang diukur dalam waktu tertentu, kecepatan ini dipengaruhi oleh kekentalan darah atau banyaknya komponen darah yang terdapat dalam 1 desiliter darah. LED atau red state mengukur kecepatan darah merah yang mengendap dalam darah.
Nilai LED normal untuk pria 0-10 mm/jam, wanita 0-15 mm/jam. Nilai LED yang tinggi menunjukan adanya peradangan, tetapi tidak menunjukan radang jangka waktu lama misalnya atritis atau disebabakan oleh tubuh yang terserang infeksi maka sel darah putih akan meningkat sehingga LED juga akan meningkat yang mengakibatkan darah menjadi kental dan berbahaya bila dibiarkan lama yang dapat menimbulkan trombosit atau endapan darah abnormal di dalam pembuluh darah.
Nilai dari LED dipengaruhui oleh metoda pemeriksaan, umur dan jenis kelamin. Proses LED dapat dibagi dalam tiga tingkatan: Pertama, tingkat penggumpulan yang menggambarkan priode eritrosit yang membentuk gulungan (rouleaux) dan sedikit sedimentasi. Kedua, tingkatan pengendapan cepat yaitu eritrosit mengendap secara tetap dan lebih cepat. Ketiga, tingkatan pemadatan yaitu pengendapan gumpalan eritrosit mulai melambat karena terjadi pemdatan eritrosit yang mengendap.
5 ASAM URAT
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein, zat puri dan ginjal adalah organ yang mengatur kestabilan kadarnya dalam tubuh dan akan membawa sisa asam urat ke pembuangan air seni.
Asam urat terbentuk akibat penguraian DNA, bahan genetik dalam sel. Asam ini dikeluarkan oleh ginjal. Asam urat dalam tubuh merupakan hasil dari katabolisme purin. Asam urat sebagian besar berada dalam plasma berbentuk garam natrium, sebagian kecil barada dalam iktan yang lemah dengan alfa glubulin dan albumin.
Nilai normal asam urat pada pria 7mg/dl, wanita6mg/dl. Tingkat asam urat yang tinggi (Hyperurikemia). Kadar asam urat yang tinggi, mengakibatkan ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi, yang mengakibatkan ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi menyebakan nyeri dan sakit dipersedian yang amat sangat, jika sudah sangat parah, penderita bisa tidak bisa jalan.
Asam urat itu disebabkan kandungan asam urat di dalam darah tinggi. gout itu serangan asam urat yang parah sampai penderita benar-benar kesakitan, rematik merupakan sakit pada tulang.
Peningkatan kadar asam urat dalam darah menunjukan adanya ketidak seimbangan antara produksi asam urat yang bersal dari makan dan minuman yang dikomsumsi dengan pengeluaran melalui ginjal, pengeluaran asam urat dari tubuh terjadi melalui urin.
Resiko dari Hyperurikemia:
§ Pada ginjal
Kurangnya pengeluaran asam uarat melalui air seni bukan saja meningkatkan pembentukan batu asam diginjal tetapi juga mengakibatkan batu kalsium oksalat.
Pembentukan batu asam urat ini dipengaruhui oleh bertambahnya keasaman air seni dan tingginya kadar asam urat didalam air seni yamng dipengaruhi oleh volume air seni yang sedikit.
Adanya batu asam urat menyebabkan peningkatan tekanan didalam ginjal dan penekanan pembuluh – pembuuh darah yang menyebabkan tebalnya dinding pembuluh darah sehingga berkurangnya aliran darah ke ginjal dengan akibat kerusakan pada ginjal.
§ Pada jantung
Hyperurikemia berhubungan dengan sindroma metabolik atau resistensi insulin yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan kadar insulin yang meningkat dalam darah, kadar trigliserida darah yang meningkat yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Dengan diet yang rendah asam urat (dikenal sebagai diet rendah purin) yang ketat dalam jangka waktu lam dan kombinasi dengan alupurinol serta kontrol berobat secara teratur akn dapat mempertahankan kadar asam urat darah dalam batas normal.
6 Urea dalam darah
Tingkat urea dalam darah dapat naik dg:
· kenaikan produksi urea dalam hati yang disebabkan ;
-diet tinggi protein
-meningkatnya pemecahan protein
-pendarahan pada saluran pencernaan
-obat 2 tertentu pada kortikosteroid
· penurunan pembuangan urea yang disebabkan :
-menurunnya aliran darah melalui ginjal (missal disebabkan oleh hipotensi atau tekanan darah rendah dan gagal jantung )
-obstruksi atau gangguan pada aliran kemih
7 Kreatinin
Kreatini terbentukketika terjadi penguraian otot.kadar kreatinan dalam darah adalah ukuran fungsi ginjal.kadar yg tinggi biasanya karena ada masalah dalam ginjal.upaya untuk menentukan kadar kreatinin serum tentu saja dg memperbaiki fungsi ginjal.kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus hati2.sedangkan kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokkreatin(keratin)diotot yg dibuang melalui ginjal.pada pria normalnya 0,6-1,2 mg/dl.diatas rentang itu salah satunya mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal.tetapi angka 1,3mg/dl masih tergolong normal.protein didalam tubuh akan dipecah menjadi ureum.ureum inilah yg dapat meracuni sipasien itu sendiri sehingga pada pasien gagal ginjal kronis inilah dapat jatuh dalam fase koma ureum.
8 Glukosa Dalam Darah
Tingkat glukosa didalam darah mengacu kepada istilah gula darah. Konsentrasi gula darah atau tingkat glukosa serum diatur dengan ketat dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama untuk energi. Glukosa merupakan tingkat glukosa yang diatur melalui insulin.
a. Kadar glukosa dalam darah
pada umumnya tingkat gula darah bertahan pada batas-batas 4-8 mmol (70-150 mg/dl). Tingkat ini meningkat setelah makan dan biasanya berada pada level terendah pada pagi hari sebelum makan, kadar glukosa darah pada waktu puasa kurang dari 100 mg/dl dan kadar glukosa darah 2 jam sesudah puasa kurang dari 140 mg/dl.
b. Mekanisme glukosa dalam darah
Tingkat glukosa dalam darah diatur oleh pankraes. Bila konsentrasi glukosa menurun dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, pankreas melepaskan glukagon, hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudia sel-sel ini mengubah glikogen menjadi glukosa (proses ini disebut glikogenolisis). Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat karena perubahan glikogen atau pencemaran makanan, hormon yang lain dilepaskan dari butir-butir sel yang terdapat didalam pankreas. Hormon ini disebut insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen, proses ini disebut (glikogenosis), yang mengurangi level gula darah.
Bila level gula darah meningkat didalam darah disebut hiperglikemi, dan apabila level gula darah menurun dalam darah disebut dengan hipoglikemi.
c. Proses pengaturan kadar glukosa dalam darah
Glukosa atau gula drah diatur oleh pankreas dengan dibantu hormon insulin. Pengaturan kadar gula dalam darah akan memungkinkan:
· kadar gula darah (glukosa) terlampau banyak
· kadar gula darah (glukosa) terlampau sedikit
Apabila kadar glukosa terlampau banyak lebih dari jumlah normal, sel bata pada pulau langerhans akan mensekresi lebih banyak hormon insulin, kadar glukosa dalam darah akan menurun, proses ini akan berlanjut hingga kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah yang normal.
Fungsi hormon insulin:
Insulin berfungsi mengubah glukosa menjadi energi untuk sel denga cara mentransfer glukosa darah dalam sel-sel yang membutuhkan. Glukosa dalam darah tidak dapat langsung dignakan sebagai energi, harus ditransfer terlebih dahulu kedalam sel-sel melalui proses oksidasi dalam sel.
Insulin juga berfungsi mengubah glukosa menjadi energi cadangan(glikogen dan lemak),jika glukosa darah melimpah akan diubah menjadi glikogen dan disimpan dalam hati dan otot. Sementara lemak untuk menormalkan kadar glukosa darah.
Apabila kadar glukosa dalam darah terlampau rendah, kurang dari jumlah normal, sel alfa pada kelenjer pulau-pulau langerhans akan mensekresikan lebih banyak hormon glukagon , kadar glukosa dalam darah akan naik, proses ini akan berlanjut sampai kadar glukosa dalam darah berada pada jumlah normal.
Funsi hormon glukagon:
Merangsang pengubahan glikogen ke glukosa dalam darah
d. Metode pemeriksaan glukosa dalam darah
Metode pemeriksaan glukosa dalam darah meliputi metode reduksi, enzimatik. Yang paling sering digunakan adalah metode enzimatik yaitu metode glukosa oksidase ( GOD) dan metode heksokinase
Metode GOD banyak digunakan saat ini. Akurasi dan presisisyang baik (karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama), tapi reaksi kedua rawan interferen (tak spesifik).
Metode heksokinase memiliki akurasi dan presisi yang sangat baik dan merupakan metode referens, karena enzim yang digunakan spesifik intuk glukosa.
9 Protein Dalam Darah
a. DEFENISI
Protein berasal dari bahasa yunani yaitu proteus (pertama/mula-mula) adlah senyawa organik kompleks berbobot molekul yang tinggi yang merupakan polimer dari monomer monomer asam amino yang dihubungkan satu dengan yang lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
b. Funsi protein dalam mengatur fungsi tubuh
protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai anti bodi, sistim kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpan dan juga mentranport hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagia sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut.
Fungsi lain protein yaitu:
· membentuk jaringan dan pertumbuhan
· membentuk sel darah
· membentuk hormon, enzim, anti body
· memberi tenaga
c. Sumber protein
Sumber makanan dari protein terbagi atas dua yaitu:
· Protein nabati:
Kacang-kacangan, cereal,
· Protein hewani:
Susu, telor, daging, ikan, ayam, jeroan
d. Kadar protein yang dibutuh
§ Laki-laki dewasa, BB= 70 kg, maka memebutuhkan 56 gr protei/’hari
§ Wanita dewasa, BB= 55 kg, maka membutuhkan 44 gr protein/hari
§ 6 bulan pertama= 2,2 gr/kgBB
§ 6 bulan kedua= 1,6 gr/kgBB
§ Kehamilan= ditambah 30 gr/hari (44 + 30= 74 gr/hari)
§ Menyusui= ditambah 20 gr/hari (44 + 20= 64 gr/hari)
Apabila kekurangan protein akan menyebab mal nutrisi (kwashiorkor dan maramus). Apabila kelebihan akan menyababkan obesitas.
e. Tahap-tahap pembentukan protein
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA di Transkripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih mentah hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
f. Mekanisme protein
Pencernaan protein dimulai dari lambung oleh HCL dan pepsin (menjadi preteosa dan pepton) enzim pencernaan protein (tripsin, kemotripsin) dikeluarkan dari pankreas ke usus halus di usus halus protei dicerna, asam amino didalam mukosa usus sel usus halus di absorbsi absorbsi asam amino masuk kevena porta dan masuk kehati hati mengatur distribusi asam asam amino keseluruh tubuh. Protein yang berlebih tidak diperlukan/ sintesis oleh tubuh akan diekresikan melalui urine dan feces dalam bentuk urea.
Dalam pemeriksaan darah pada protein bagian yang diteliti yaitu
ALBUMIN
Albumin merupakan jenis protein terbanyak di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen. Protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan itu merupakan salah satu konstituen utama tubuh. Ia dibuat oleh hati. Albumin juga dipakai sebagai tes pembantu dalam penilaian fungsi ginjal dan saluran cerna.
kadar albumin dalam darah antara 3,5-4,5 g/dl, dengan jumlah total 300-500 g. sintesis terjadi hanya di sel hati dengan produksi sekitar 15 g/ hari pada orang sehat, tetapi jumlah yang dihasilkan bervariasi signifikan pada berbagai tipe stress fisiologis. Waktu paruh albumin sekitar 20 hari, dengan kecepatan degradasi 4 % per hari.
Bentuk albumin seperti putih telur. Berat molekulnya bervariasi tergantung spesiesnya---terdiri dari 584 asam amino. Golongan protein ini paling banyak dijumpai pada telur (albumin telur), darah (albumin serum), dalam susu (laktalbumin). Berat molekul albumin plasma manusia 69.000, albumin telur 44.000, dalam daging mamalia 63.000.
albumin memiliki sejumlah fungsi.
· Albumin menjaga tekanan onkotik koloid plasma sebesar 75-80 % dan merupakan 50 % dari seluruh protein tubuh. Jika protein plasma khususnya albumin tidak dapat lagi menjaga tekanan osmotic koloid akan terjadi ketidakseimbangan tekanan hidrostatik yang akan menyebabkan terjadinya edema
· Albumin berfungsi sebagai transport berbagai macam substasi termasuk bilirubin, asam lemak, logam, ion, hormone, dan obat-obatan. Salah satu konsekuensi dari hipoalbumin adalah obat yang seharusnya berikatan dengan protein akan berkurang, di lain pihak obat yang tidak berikatan akan meningkat, hal ini akan meningkatkan kadar obat dalam darah. Perubahan pada albumin akan menyebabkan gangguan fungsi platelet
· mengangkut molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan sel. Fungsi ini erat kaitannya dengan bahan metabolisme---asam lemak bebas dan bilirubuin---dan berbagai macam obat yang kurang larut dalam air tetapi harus diangkat melalui darah dari satu organ ke organ lainnya agar dapat dimetabolisme atau diekskresi.
· memberi tekanan osmotik di dalam kapiler.
· Albumen bermanfaat dalam pembentukan jaringan sel baru. Karena itu di dalam ilmu kedokteran, albumin dimanfaatkan untuk mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang terbelah, misalnya karena operasi, pembedahan, atau luka bakar.
· Faedah lainnya albumin bisa menghindari timbulnya sembab paru-paru dan gagal ginjal serta sebagai carrier faktor pembekuan darah.
fungsi allbumin dalam produk farmasi, antara lain, dimanfaatkan untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai emulsifier. Kadar albumin yang rendah dapat dijumpai pada orang yang menderita: penyakit hati kronik, ginjal, saluran cerna kronik, infeksi tertentu.
GAMA GLOBULIN
Tersusun oleh anti bodi yang disebut dengan imonoglobulin yang dibentuk oleh lekosit dan sel plasma. Merupakan protein plasma dalam farksi alfa dan beta sebagai globulin transport dan faktor pembeku yang dibentuk di hati. Globulin transpor berfungsi membawa zat kesirkulasi .
10 Alkaline Fosfatase
Alkaline fosfatase ( ALP ) merupakan enzim yang sebagian besar diproduksi dihati, tulang dan juga usus, ginjal serta plasenta.
Alkaline fosfatase merupakan kadar enzim yang sanggup mengkatalisis hidrolisis berbagai eter fosfat pada PH.
Alkaline fosfatase adalah tes lain yang mungkin dilakukan jika ada perhatian mengenai hati dan dapat menunjukan sumbatan dalam sistem saluran pembuangan empedu.
Alkaline fosfatase dikeluarkan dari dalam empedu. Kadar nomal serum alkaline fosfatase adalah 3 – 13 King Amstrong Units atau 1,5 – 4 Bodansky Units/100 cc. pada ikterus kholestatik biasanya terdapat dalam jumlah lebih dari 30 KA atau 10 Bodansky Units. Pada ikterus hepatoseluler mungkin kadarnya juga menaik tapi biasanya kurang dari 30 KA unit.
Serum alkaline fosfatase merupakan indeks yang sangat sensitive bagi stasis empedu.
Serum alkaline fosfatase test merupakan tes untuk mengukur kadar alkaline fosfatase ( enzim ) dalam darah. Alkaline fosfatase ditemukan dalam jaringan, dengan konsentrasi tertinggi pada liver, saluran empedu dan tulang. Tes ini untuk mengukur fungsi liver dan mendeteksi lesi pada liver yang dapat mengakibatkan penumbatan pada saluran empedu seperti tumor atau bengkak.
Alkaline fosfatase mempunyai kadar normal pada :
1. dewasa : 20 – 90 U/L pada 300 C ( unit SI ), 25 – 97 U/L pada 370 C ( unit SI ), 2 -4 U/dL ( Bodansky ), 4 – 13 U/dL ( King Amstrong ), 0,8 – 2,3 U/dL ( Bodansky – Lowry )
2. Anak : bayi dan anak ( usia 0 – 12 tahun ) : 40 – 300 U/L, anak lebih besar ( usia 13 – 18 tahun ) : 30 – 165 U/L, 15 – 30 U/dL ( King – Amstrong ), 5 – 14 U/dL ( Bodansky )
3. Lansia : sedikit lebih tinggi dari pada orang dewasa.
Peningkatan alkalin fosfatase dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat karena alasan apapun. Apabila alkaline meningkat maka dapat mengakibatkan obstruksi saluran empedu ( ikterik ), kanker hati, sirosis hepatoseluler, hepatitis, leukemia, kanker tulang, kanker payudara dan prostate, penyakit paget’s, pemulihan fraktur, mielomal multiple, osteomalasia, penyakit ulseratif, gastrointestinal, hipertiridisme, hiperparatiroidisme, arthritis rheumatoid, gagal jantung kongestf ( CHF ).
Apabila alkaline menurun maka dapat mengakibatkan hipertiroidisme, malnutrisi, scurvy ( deficit vitamin C ), hipofosfatasia,anemia pernitosa, insufisiensi plasenta.
Isoenzim ALP terdiri dari :
1. ALP1 ( berasal dari hati )
2. ALP2 ( berasal dari tulang )
Berdasarkan isoenzi ALP diatas dapat mambantu dalam membedakan antara penyakit hati dan tulang.
11 SGOT {serum glutamic oxalecetic transaminase}/AST
enzim yang sebagian besar terdapat dalam otot jangtung dan hati sebagianya lagi di temukan di dalam otot rangka , ginjal, dan pankreas.
Nilai AST serum yang tinggi di temukan pada INFRAK MIOCARD AKUT {IMA} dan kerusakan hepar setelah nyeri dada hebat yang disebabkan oleh IMA.ast serum dalam 6 sampai 10 jam dan memuncak dalam 24-48 jam jika tidak terjadi perluasan infrak,nilai AST serum kembali normal dalam 4 sampai 6 hari.
Pada penyakit hepar , nilai serum meningkat sampai 10 kali lebih dan menetap untuk beberapa waktu. Nilai Ast serum dan sering dipakai sebagai pembanding
Niliai rujukan :
Dewasa: 5-40/ml {frankel}, 8-33U/L pada 370 C {unit SI} , pada wanita lainya agak sedikit lebih rendah dari pria.olahraga mempengaruhi kadar serum.
Anak : bayi baru lahir;empat kali dari nilai normal
Lansia : sedikitlebih tinggi dari orang dewasa
SGOT banyak dijumpai pada orang jantung , hati, otot rangka, pankreas, paru-paru, sel darah merah dan sel otak.saat organ tersebut mengalami kerusakan, maka SGOT akan dilepaskan dalam darah.
Nilai normal SGOT berkisar dari 3-45 unit/liter.peningkatan nilain SGOT ini dapat disebabkan oleh adanya hepatitis C. Pada hepatitis akut, peningkatan bisa terjadi hingga 20 kali normalnya.
Peningkatan SGOT di sebabkan oleh:
· Radang hati
· Kerusakan pada jaringan lain
· Kerusakan pada otot jantung
· Sel darah merah
· Derajat keparahan
· Obat
12 SGPT{serum glutamic – piruvic transaminase }
----suatu enzim yang ditemukan atau di produksi dalam sel-sel hepar, efektif dalam mendiagnosa kerusakan hepatoseluler
kedar ALT serum dapat tinggi sebelum ikterik terjadi. Pada ikterik dan ALT serum >300
unit. Penyebab yang paling mungkin karena gangguan hepar dan tidak gangguan hemolitik.
Masalah klinik
· Peningkatan kadar paling tinggi:hepatitis {virus} akut, hepatoksisitas yang menyebabkan nekrosis hepar {toksisitas obat atau kimia}
· Agak atau meningkat sedang : sirosis, kanker hepar, gagal jantung kongestif, intoksisitas alkohol akut.
· Peningkatan merginal: infrak miokard
Nilai rujukan :
Dewasa: 5-35 U/mL {frankel}, 5-25 mU/mL {wrobleski}, 8-50 U/mL pada suhu 300C{kamen}, 4-35U/L pada suhu 370 {unit SI}
Anak :bayi :dapat duakali tinggi orang dewasa:anak: sama dengan dewasa
Lansia : agak lebih tinggi dari pada dewasa
Kadar SGPT dalam darah meningkat seiring dengan kerusakan oad sel hepatocites yang terjadi karena virus hepatitis, alkohol, obat –obat yang menginduksi terjadinya kerusakan sel hati dan shock atau keracunan obat.
Nilai SGPT yang dianggap normal adalah 0-35 unit /liter {u/l}.
Peningkatan nilai SGPT 50 kali dari nornal menandakan rendahnya aliran darah pada hati, hepatitis, atau kerusakan sel hatai yang disebabkan oleh obat/senyawa kimia seperti CC14.
Peningkatan nilai SGPT ringan sampai sedang dapat disebabkan oleh adanya hepatitis, sirosis, kanker pada hati dan alkohol.
Peningkatan SGPT disebabkan :
· Peradanhgan hepatatic
· CHF dan IMA
· IRA {akute renal infraction}
· Perlukaan pada otot skeletal
· Terapi heparin
SGPT diatas 100 menunjukan toksisitas yang tinggi.
Dibandingkan dengan SGOT, SGPT lebih spesifik menunjukkan ketidakberesan sel hati. Karena SGPT hanya sedikit saja diproduksi oleh sel nonliver.
ANALISA GAS DARAH
Analisa gas darah dibagi atas
· Alkalosis respiratorik bila tekanan Co2 kurang dari 30mmhg
· Ventilasi normal bila tekanan Co2 antara 30-50mmHg
· Asidosis respiratorik nilai tekanan C02 lebih dari 50mmHg
C02
tujuan akhir dari pernafasan adalh untuk mempertahankan konsentrasi oksigen karbondioksida dan ion hidrogen dalam cairan tubuh. Kelebihan karbondioksida atau ion hidrogen mempengaruhi pernafasa terutama efek perangsangan pusat pernafasan sendiri, Yang menyebabkan peningkatan sinyal inspirasi dan ekspirasi yang kuat ke otot-otot pernafasan akibat peningkatan ventilasi pelepasan karbondioksida dari darah meningkat ini juga maningkatkan ion hidrogen dari darah karna pengurangan karbondioksida juga mengurangi asam karbonat
CO2 dibentuk terus menerus dalam tubuh melalui proses metabolisme intra seluler , setelah dibentuk ,CO2 berdifusi dari sel masuk ke dalam cairan interstisial dan darah, dan aliran darah mentranspor CO2 ke paru-paru, tempat CO2 berdifusi ke dalam alveoli dan kemudian di transfer ke atmosfir melalui ventilasi paru-paru.
--Ekresi Co2 dari paru melalui ventilasi.
--Rata-rata CO2 normal terdapat sekitar 1,2 mol/liter.
--Setiap peningkatan Co2 20mmhg akan menurunkan PH 0,01 unit atau penurunan Co2 10mmhg maka PH akan meningkat 0,10 unit.
· Bila kelebihan Co2 akan mengalami asidosis respiratorik memiliki ratio kurang dari 20/1.
· Bila kekurangan co2 akan mengalami alkalosis respiratorik memiliki ratio lebih besar dari 20/1.
Asidosis respiratorià akibat retensi co2 yang disebabkan oleh hiperkapnia karna jumlah co2 yang keluar melalui paru berkurang terjadi peningkatan pembentukan h2co3 yang kemudian berdisosiasi dan menyebabkan peningkatan H+
Penyakit- penyakit yang bisa timbul akibat keadaan ini adalah:penyakit paru, penekanan pusat pernafasan, gangguan sarrrraf atua otot
Alkalosis respiratorikàpengeluaran berlebihan Co2 dari tubuh akibat hipervantilasi, jika ventilasi paru meningkat melebihi kecepatan produksi co2,co2 yang dikeluarkan akan terlalu banyak akibatnya H2CO3 yang terbentuk berkurang dan H+ menurun
Bila kita kelebihan co2 dapat terjadi hipoksia karna penurunan transpor oksigen dari paru ke jaringan dimana jumlah total hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen berkurang, sehinga sebagian besar HB menjadi tidak mampu mengangkut oksigen , dan penurunan aliran darah ke jaringan hal ini akan dapat menimbulkan anemia, penurunan caurah jantung , iskemik lokal jaringan, hipoksia, akiba hipoksia terjadi perubahan sistem saraf pusat.
Ada 4 macam hipoksia
Hipoksia hipoksik dimana p02 darah arteri berkurang
Hipoksia anemik dimana po2 darah arteri normal tetapi jumblah hemoklobin yang tersedia untuk mengangkut02 berkurang
Hipoksiastagnot dimana aliran darh ke jaringan sangat lambat sehinga 02 yang adekuat tidak dikirim ke jaringan walao p02 konsentrasi hemoglobin normal
Hipoksia histotosik dimana jumblah 02 yang dikirim ke suatu jaringan adekuat tetap oleh kerna kerja zat yang toksik sel-sel jaringan tidak dapat memakai o2 yang disediakan.
PCO2
à CO2 yang terlarut dalam cairan ekstraseluler.
Peninkatan PH akan mengikuti perubahan Pco2.
- Nilai Ph darah yang abnormal disebut asidosi atau alkalosis
- Nilai Pco2 yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau haperventilasi
- PH normal 7,35-7.45 rata-rata7.4
- CES 7.4
- CIS 6.8-7.0
- PCO2 normal 40mmHg
- Peningkatan PCO2 cairan ekstraseluler akan menurunkan PH
- Penurunana PCO2 akan meningkatkan PH
Ÿ PCO2 dalam keadaan normal diatur dalm batas-batas tertentu oleh ventilasi paru.
Ÿ Cairan disebut asam bila mampu melepaskan H+
Ÿ Cairan disebut basa bila sangup menerima H+
Ÿ Asidosis terjadi kelebihan asm/ kukurangan basa
Ÿ Alkalosis terjadi kekurangan asam/kelebihan basa
Apabila terdapat asidosis metabolik primer PCO2 akan turun makasekunder akan terjadi alkalosis respirasi bila terdapat alkalosi metabolik primer PCO2 akan naik maka sekunder akan asidosis respiratori
PCO2 kurang dari 38 mmHg terjadi alkalosis respiratori, terjadi hiperventilasi, penyakit yang akan terjadi ansietas yang ekstrim,hipoksemia
PCO2 lebih dari 42 mmhhhg asidosis respiratori,peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan, penibgkatan takanan darh, penat-penat pada kepala.
Apbila konsentrasi ion hidrogen meningkat diatas normal,sistem pernafasan dirangsang dan ventilasi alveolis meningkat,keadaan ini menurunkan PCO2 cairan ekstraseluler dan mengurangi konsentrasi ion hidrogen kembali menuju normal.
Nilai PCO2dan bikarbonat bergerak dalam arah berlawanan, PCO2 meningkat
dan bikarbonat menurun, atau sebaliknya. Ini selalu menunjukkan adanya suatu gangguan campuran. Sebagai petunjuk akan adanya gangguan asam-basa campuran Bila data asam-basa terdapat di luar salah satu pita kemaknaan, penderita dianggap mem-
punyai gangguan asam-basa campuran.
Asidosis metabolik dan asidosis respiratorik. Ini menunjukkan kegagalan kardiopulmoner yang berat, dan secara klasik dijumpai keadaan resusitasi kardiopulmoner.
Asidosis metabolikdan alkalosis respiratorik. Dijumpai keracunan salisilat berat, syok septik, atau sindrom hepatorenal. Karena kedua gangguan asam-basa cenderung menghambat satu sama lain, maka gangguan konsentrasi ion hidrogen biasanya ringan.
Alkalosis respiratorik dan alkalosis metabolik.Dijumpai penderita penyakit hati lanjut (yang dapat menyebabkan hiperventilasi) dan muntah-muntah atau diterapi secara agresip dengan diuretika.
Alkalosis metabolik, alkalosis respiratorik dan asidosis metabolik. Yang disebut gangguan tripel ini sebenarnya cukup sering Dijumpai pasien alkoholik yang telah muntah-muntah, mengalami ketoasidosis alkoholik, dan mengalami hiper ventilasi karena penghentian pemberian alkohol dan/atau disertli adanya penyakit' hati berat. Superimposisi asidosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar